DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Prof. Dr. Drs. Yusri Yusuf, M.Pd, mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Aceh, baik yang berada di dalam maupun luar daerah, untuk ikut mengambil peran dalam membantu penanganan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh.
Menurutnya, partisipasi masyarakat yang tidak terdampak sangat dibutuhkan dalam upaya pemulihan pascabencana.
Prof. Yusri menyampaikan rasa duka dan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa berbagai kabupaten/kota di Aceh beberapa hari terakhir.
Banjir luas dan longsor di sejumlah titik telah mengakibatkan ribuan warga mengungsi, kerusakan infrastruktur, hingga lumpuhnya aktivitas ekonomi.
“Pertama-tama kami menyampaikan bahwa segenap pengurus MAA ikut prihatin atas musibah banjir dan tanah longsor yang menimpa bumi Aceh. Kami juga ikut berdoa, semoga masyarakat yang terkena musibah tabah menghadapinya,” ujar Prof. Yusri kepada media dialeksis.com, Rabu (3/12/2025).
Ia menegaskan bahwa masyarakat yang tidak terimbas musibah memiliki peran besar dalam meringankan beban saudara-saudara mereka yang sedang berjuang melewati masa sulit.
“Kami mengimbau masyarakat, khususnya para pengurus lembaga adat di manapun berada, agar ikut membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak.” ucapnya.
Ia kemudian mengutip salah satu hadih maja Aceh yang sarat makna kebersamaan: Lam udep tameusare, lam meugle tameubila, lam gampong tameutulong alang, lam meublang tameusyedara.
Hadih maja tersebut menggambarkan bagaimana masyarakat Aceh sejak dulu hidup dengan prinsip saling membantu dalam suka maupun duka warisan budaya yang menurutnya harus terus dipraktekkan terutama di tengah bencana.
Dalam kesempatan itu, Prof. Yusri juga menegaskan dukungan penuh MAA terhadap langkah-langkah Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dalam penanganan banjir dan tanah longsor yang terjadi.
Ia menilai bahwa pemerintah Aceh telah bekerja keras mengkoordinasikan upaya pertolongan, namun skala bencana yang begitu besar membutuhkan dukungan pemerintah pusat.
“Ketua MAA mengimbau kepada setiap komponen bangsa dan semua lapisan masyarakat Aceh untuk mendukung Pemerintah Aceh bahwa banjir dan tanah longsor yang meluluhlantakkan Aceh merupakan bencana Nasional,” katanya.
Status bencana nasional, menurutnya, sangat penting agar bantuan dan intervensi penanganan dari pemerintah pusat bisa lebih cepat dan menyeluruh, mengingat banyak wilayah yang terisolasi, fasilitas umum rusak, serta kebutuhan logistik yang terus meningkat setiap hari.
Prof. Yusri mengajak masyarakat Aceh agar diberikan ketabahan dalam menghadapi ujian ini. Ia mengingatkan bahwa dalam setiap musibah, selalu ada hikmah yang Allah titipkan untuk umat manusia.
“Mari kita dukung kebijakan Pemerintah Aceh dalam penanganan musibah banjir dan tanah longsor. Semoga Allah mudahkan semuanya. Kepada masyarakat yang terimbas musibah, semoga Allah berikan kesabaran dan kekuatan. Bala tasaba, nikmat tasyuko, sinan nyang le ureueng meubahgia. Semoga Allah menampakkan hikmah-Nya dari musibah ini,” pungkasnya. [nh]