DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) menggelar sosialisasi pencegahan paham intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme (IRET) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini menggandeng Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri sebagai bentuk komitmen memperkuat ketahanan ideologi di lingkungan birokrasi.
Kombes Pol Fadli Widiyanto, S.I.K., S.H., M.H., dari Satgas Wilayah Aceh Densus 88, hadir sebagai narasumber utama. Ia memaparkan strategi deteksi dini dan pola penyebaran paham radikal yang kerap menyusup melalui ruang digital dan relasi sosial.
“Radikalisme bisa tumbuh dari obrolan ringan, grup daring, bahkan aktivitas keseharian. ASN harus cermat memilah informasi dan tetap berpijak pada kepentingan negara,” tegas Fadli.
Sosialisasi diikuti seluruh pegawai BPKA dan UPTD, baik secara langsung di Aula BPKA maupun daring via Zoom. Diskusi berlangsung interaktif, membedah potensi infiltrasi ideologi ekstrem dan langkah pengendalian di lingkungan kerja.
Kepala BPKA Reza Saputra, S.STP., M.Si., menegaskan bahwa ASN adalah garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI.
“ASN bukan sekadar pelayan publik, tapi juga penjaga nilai kebangsaan. Mereka harus jadi teladan dalam toleransi dan semangat persatuan,” ujarnya.
Ke depan, BPKA berencana menggelar kegiatan serupa secara berkala, memperkuat kolaborasi lintas lembaga demi menciptakan birokrasi yang sehat, harmonis, dan berintegritas. [*]