kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kontes Waria di Jakarta Menjadi Sorotan, Jas Biru Desak Disbudpar Aceh Klarifikasi

Kontes Waria di Jakarta Menjadi Sorotan, Jas Biru Desak Disbudpar Aceh Klarifikasi

Jum`at, 09 Agustus 2024 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : nh

Ketua Pembina Komando Brigade Aceh, Dr. Yusuf Al-Qardhawy, MH, menyatakan kekecewaannya terhadap keterlibatan peserta dari Aceh dalam kontes yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam yang diterapkan di Aceh. [Foto: for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kontes kecantikan waria yang diadakan di Jakarta baru-baru ini telah menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat Aceh. 

Kontes tersebut menjadi viral setelah salah satu peserta yang meraih juara pertama, Ayu Saree, diketahui berasal dari Aceh. 

Kejadian ini langsung memicu reaksi keras dari berbagai pihak di Aceh, termasuk dari Ketua Pembina Komando Brigade Aceh, Dr. Yusuf Al-Qardhawy, MH, yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Kutaraja.

Abu Kutaraja menyatakan kekecewaannya terhadap keterlibatan peserta dari Aceh dalam kontes yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam yang diterapkan di Aceh. 

Dalam pernyataannya, Abu Kutaraja mendesak agar DPR Aceh segera meminta klarifikasi dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Aceh terkait keikutsertaan Ayu Saree dalam kontes tersebut.

"Kami mendapatkan informasi bahwa biasanya kegiatan kontes apapun harus mendapatkan rekomendasi dari Kadisbudpar Aceh. Mustahil kegiatan besar seperti ini tidak diketahui oleh Disbudpar Aceh atau Gubernur Aceh," kata Abu Kutaraja.

Kontes kecantikan khusus waria seperti yang diikuti oleh Ayu Saree memang menjadi isu sensitif di Aceh, yang telah menerapkan syariat Islam secara ketat. 

Keikutsertaan Ayu Saree dalam kontes tersebut semakin memancing reaksi keras karena penampilannya yang dinilai melanggar marwah Aceh. 

Dalam penampilan saat pengumuman sebagai pemenang, Ayu Saree terlihat menampilkan auratnya secara terbuka, yang dianggap melanggar norma syariat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh.

"Kami merasa sangat malu dan tercoreng nama Aceh dengan kejadian ini, DPR Aceh tidak boleh tinggal diam. Mereka harus segera meminta klarifikasi dari Disbudpar Aceh. Kalau tidak, kasihan Pak Kadis yang disalahkan. Ia harus menjelaskan kepada publik Aceh agar tidak disalahkan Disbudpar atau Pemerintah Aceh," tambah Abu Kutaraja. 

Viralnya kemenangan Ayu Saree dalam kontes Miss Beauty Star Indonesia 2024 ini telah memperlihatkan bahwa Ayu Saree bukanlah orang baru dalam dunia kontes kecantikan waria. 

Sebelumnya, ia telah meraih sejumlah gelar dalam ajang serupa, seperti Miss Queer Puan 2024, Putri MMH Prada 2023, dan runner up 3 Miss Prada 2022. 

Namun, kemenangan terbarunya ini justru menjadi sorotan tajam karena dianggap mencoreng nama baik Aceh di mata publik.

Dalam penutupannya, Abu Kutaraja mengingatkan semua pemangku kebijakan di Aceh agar menjaga citra dan marwah Aceh dengan baik. 

Ia mengatakan bahwa masyarakat Aceh serius dalam menjaga nilai-nilai syariat Islam di wilayah mereka. Kontes kecantikan waria seperti yang diikuti oleh Ayu Saree dinilai bertentangan dengan norma-norma tersebut, dan oleh karena itu, masyarakat Aceh menuntut penjelasan dari pihak-pihak yang berwenang terkait insiden ini.

DPR Aceh diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk meredam kegaduhan ini dan memberikan klarifikasi kepada publik Aceh. 

Di sisi lain, insiden ini juga menjadi pengingat bahwa di era digital seperti sekarang, informasi dapat menyebar dengan cepat dan memicu reaksi yang tidak terduga, terutama jika melibatkan isu-isu sensitif seperti yang terjadi di Aceh ini.

"Kami berharap sangat, janganlah merusak citra dan marwah Aceh. Kepada decision maker dan stakeholder di Aceh, mari sama-sama kita jaga bumi indatu ini. Kalau bukan kita sendiri yang jaga, siapa lagi yang akan menjaga dan menyayangi Aceh?" tegas mantan Ketua FPI Aceh ini. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda