Kopi Gayo Tahun Ini Naik Drastis
Font: Ukuran: - +
Reporter : auliana rizky
Dedi Ikhwani. [Foto: Tangkapan Layar]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dedi Ikhwani mengatakan harga kopi tahun naik drastis daripada tahun sebelumnya.
Tanggapan tersebut dikutip Dialeksis.com pada akun facebook @Dedi Ikhwani melalui siaran langsumg yang dilakukan pada Sabtu (25/12/2021).
Dedi memantau kebun kopi tepatnya di Bener Meriah yang sudah dipanen dan ia memprediksi akan panen kembali pada bulan Maret tahun mendatang. Hal ini karena tunas biji hijaunya masih tumbuh cukup banyak.
Ia juga mengatakan, biasanya masyarakat melakukan pemanenan dengan memetik buah yang merah segar, ini menunjukkan bahwa tanaman kopi yang dikutip atau dipanen dengan memetik buah merah saja bisa diprediksi akan tumbuh pembuahan kembali. Kemudian kualitas kopi itu pun menjadi lebih baik kalau dikutip yang merah saja.
“Ini perlu kita lakukan edukasi sehingga kopi yang kita panen di Gayo ini semakin memiliki nama yang sangat bagus di mata dunia karena kualitasnya berasal dari tangan-tangan petani yang melakukan pemilihan panen secara baik,” ucapnya dalam live tersebut.
Lanjutnya, di daratan tinggi Gayo biasanya ongkos panen buah kopi sekaleng RP 25.000, artinya bagi setiap petugas panen baik petani maupun tenaga lepas, itu mereka bisa melakukan pemanenan sehari itu capai 3-5 kaleng. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa petani yang sudah mahir melakukan pemanenan dengan ongkos kutip Rp 25.000. Maka mereka bisa memperoleh pendapatan harian sebesar Rp125.000.
Namun jika dilihat pemula yang melakukan proses pemanenan kopi, mereka hanya mampu mengutip kopi sebanyak 3 kaleng saja,” ujarnya lagi.
Ia mengaku harga kopi arabica gayo saat ini memiliki harga di puncak tertinggi yaitu buah merah segar yang dipetik capai hingga Rp150.000, beberapa hari ini turun menjadi Rp130.000. Hal ini berbanding terbalik dengan 2020 awal tahun lalu harga kopi gayo anjlok, harga kopi hanya dibeli Rp60.000 saja.
“Kita bersyukur petani kita tahun ini memiliki manfaat, kita sudah diberikan segala sesuatu oleh Allah Swt. yang patut kita syukuri, hari ini kopi gayo dihargai luar biasa bahkan dua kali lipat dari tahun sebelumnya,” sebutnya.
Tidak hanya itu, ia juga menambahkan, petani di Gayo juga melakukan proses daur ulang atau disebut pola pertanian organik yang berasal dari kulit kopi itu sendiri. Jadi sangat keliru sebenarnya jika mengakumulasi dengan isu-isu belakangan ini bahwa kopi gayo itu mengandung zat kimia, ia melihat petani di daratan tinggi Gayo masih menerapkan pola pertanian organik.
“Semangat terus petani kopi gayo, teruskan tanaman kopimu sehingga memiliki nilai yang sangat luar biasa, mudah-mudahan dunia merespon secara objektif bahwa kopi gayo tidak mengandung zat kimia,” sebutnya.
“Kalau memang ingin menghilangkan kegiatan kimiawi di perkebunan, lebih baik menyetop atau memberhentikan penjualan pestisida terutama di Aceh daratan tinggi Gayo sehingga petani tidak memiliki akses untuk membeli produk-poduk tersebut,” pungkasnya. [au]