kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Korban Pelecahan Seksual Harus Didampingi Secara Khusus

Korban Pelecahan Seksual Harus Didampingi Secara Khusus

Minggu, 31 Oktober 2021 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Aktifis dan Pemerhati Sosial, Sarah Danur. [Foto: Tangkapan Layar]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Tingkat kasus kekerasan dan pelecehan seksual di Aceh sudah merajalela. Banyak sekali kasus yang menjadi sorotan, salah satunya adalah ayah yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya.

Aktifis dan Pemerhati Sosial, Sarah Danur mengatakan, negeri ini sedang krisis moral, tak hanya perempuan dewasa saja, tapi anak kecil juga bisa menjadi sasaran empuk bagi mereka yang memiliki niat buruk (Pelecehan Seksual).

Sarah mengatakan, tentu ini menjadi perhatian khusus untuk kita semua, dan tentu harus mendapatkan pendampingan khusus terhadap korban yaitu rehabilitasi secara khusus.

“Kalau tidak salah di Aceh ada pusat perlindungan anak dan perempuan. Hanya saja, menurut saya harus ada pengembangan lebih lanjut, agar bisa maksimal” ucapnya kepada Dialeksis.com, Minggu (31/10/2021).

Kemudian, Dirinya mengatakan, secara khusus korban yang didampingi itu tak boleh luput dari penglihatan kita semua.

“Karena bisa saja, justru orang yang mendampingi juga bisa melakukan pelecehan seksual lagi, karena itu harus benar-benar orang yang memiliki kemampuan dibidang tersebut, agar si korban yang tengah melalui masa rehab bisa lebih nyaman, dan bisa segera ceria kembali,” sebutnya.

Lanjut Sarah, saat masa rehab, korban juga harus diberi pendidikan Agama, pelatihan khusus seperti menjahit, atau membuat kue atau sejenisnya, dan juga membuat rasa nyaman sebagai contoh ruang ceria atau ruang yang dimana korban bisa keluar dari zona traumatiknya.

“Memang ini sangat sulit untuk dilakukan, tapi jika kita sungguh-sungguh korban daripada pelecehan ini bisa kembali hidup dengan ceria dan nyaman seutuhnya,” ujar Sarah.

Menurutnya, Pelecehan itu tidak hanya terjadi juga secara fisik, namun bisa terjadi secara virtual. “Dan sebenarnya keduanya memiliki dampak yang sama, yang dapat membuat korban bisa masuk kedalam zona yang mengerikan,” sebutnya lagi.

Oleh karena itu, Kata Sarah, diharapkan pemerintah Aceh khususnya harus sangat serius dalam menangani kasus pelecehan ini. “Ini tidak hanya berbicara korban saja, tapi juga berbicara masa depan nantinya, bagaimana moral, lingkungan, dan masa depan generasi Aceh kedepannya,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda