kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kriteria Duta Baca Tahun 2021 Menurut IPI Aceh

Kriteria Duta Baca Tahun 2021 Menurut IPI Aceh

Sabtu, 02 Oktober 2021 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : akhyar

Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Aceh, Nazaruddin Musa. [Foto: Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) mulai menjaring pemilihan raja dan ratu baca Aceh tahun 2021.

Informasi yang diterima, pendaftarannya dibuka mulai tanggal 1 hingga 9 Oktober 2021 nantinya. Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Aceh, Nazaruddin Musa mengatakan, kriteria raja dan ratu baca tidak lepas dari tujuan kegiatan pemilihan duta baca itu sendiri.

Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Aceh, Nazaruddin Musa sedang memilih buku. [Foto: Dialeksis]

"Tujuan ideal pemilihan raja dan ratu baca adalah untuk membantu meningkatkan minat baca melalui peran aktif dan kreatif raja dan ratu baca sebagai simbol penggerak," ujar Nazaruddin kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Sabtu (2/10/2021).

Menurutnya, terdapat beberapa kriteria raja dan ratu baca Aceh tahun 2021. Diantaranya ialah, pertama, memiliki pengetahuan dan wawasan tentang literasi yang baik.

Kriteria ini merupakan kriteria utama yang harus dimiliki oleh calon raja dan ratu baca Aceh. Karena, melalui aspek itulah yang akan melahirkan ide dan kreatifitas seorang raja dan ratu baca.

"Keduanya (calon raja dan ratu baca) harus memiliki pengalaman dalam peningkatan literasi. Pengalaman pribadi calon raja dan ratu baca dalam kegiatan literasi sangat penting sebagai teladan (role model)," jelas Nazaruddin.

Kedua, memiliki motivasi peningkatan literasi yang tinggi. Calon raja dan ratu baca diharapkan menjadi motivator gerakan literasi.

"Tentu akan mustahil dapat memotivasi orang lain tanpa memiliki motivasi diri yang baik," kata dia.

Ketiga, seorang calon raja dan ratu baca juga harus memahami kondisi literasi saat ini, serta mampu menawarkan solusi melalui penyusunan visi, misi dan rencana aksi yang relevan dan realistis.

"Kriteria ini juga sangat penting karena akan mustahil juga seorang bagi calon raja dan ratu baca mampu menjalankan tugasnya tanpa mengetahui situasi dan kondisi yang akan dijalankan," sebut Nazaruddin.

Keempat, kriteria yang tak kalah penting lainnya adalah seorang calon raja dan ratu baca harus memiliki etika dan kemampuan komunikasi di depan publik yang baik.

Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Aceh, Nazaruddin Musa sedang memilih buku bacaan. [Foto: Dialeksis]

"Sebagai role model, sikap dan kemampuan berbicara di depan umum adalah mutlak diperlukan. Hal ini adalah unsur penting dalam peran mereka dalam sosialisasi dan promosi peningkatan literasi," jelasnya.

Kelima, calon raja dan ratu baca juga harus aktif dan kreatif dalam menggunakan berbagai platform media sosial. Kriteria ini menjadi sangat penting di era digital seperti sekarang ini. 

"Calon raja dan ratu tidak hanya dituntut aktif dalam menggunakan medsos tetapi juga harus kreatif. Seperti kita ketahui bahwa setiap platform memiliki pengguna tersendiri, baik dalam hal usia maupun gender," ungkapnya.

"Oleh sebab itu, seorang calon raja dan ratu baca harus kreatif dalam membuat konten dan mengaplikasikannya pada platform yang tepat," tambahnya.

Kriteria terakhir yang perlu juga dipertimbangkan adalah penampilan. 

"Tidak dapat dipungkiri bahwa berpenampilan menarik dan energik merupakan salah satu kriteria penting dalam dunia 'marketing.' Oleh karena itu faktor ini juga perlu menjadi pertimbangan setelah semua kriteria yang telah disebutkan di atas telah terpenuhi," pungkas Nazaruddin. [akh]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda