Kualitas Nilam Aceh Harus di Jaga
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Calang - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, mengimbau masyarakat Aceh Jaya, yang selama ini menjadikan nilam sebagai mata pencaharian untuk terus menjaga kualitas minyak nilam Aceh yang sudah sangat terkenal di dunia internasional. Dengan menjaga kualitas, Gubernur meyakini petani dapat meminta harga pasar lebih tinggi kepada konsumen.
Himbauan tersebut disampaikannya saat menggelar pertemuan dengan masyarakat dan pengelola Koperasi Industri Nilam Aceh (KINA) Jaya, yang berada di Gampong Panga, Kecamatan Panga, Sabtu 17 Februari 2018. Saat ini, KINA jaya bergerak di bidang produksi minyak nilam memiliki jumlah anggota sebanyak 120 orang.
"Jadikan kualitas Nilam Aceh sebagai ciri, agar para konsumen puas. Dengan demikian para petani nilam dapat meminta harga tinggi kepada pihak-pihak yang tertarik dengan produksi nilam asal Aceh," kata Irwandi.
Gubernur juga menghimbau perusahaan-perusahaan luar negeri yang selama ini bekerjasama dengan KINA Jaya untuk menyalurkan Dana Corporate Social Responsibility mereka ke masyarakat Aceh, khususnya para petani nilam.
"Dengan kualitas minyak nilamnya, saya berharap pihak-pihak yang bekerjasama dengan KINA Jaya dapat memberikan harga bagus bagi para petani nilam Aceh, sehingga potensi ekonomi yang didapat masyarakat dapat membuat mereka semakin sejahtera. Selain itu, jika perusahaan tersebut memiliki dana CSR, saya harap dapat disalurkan untuk masyarakat petani nilam," imbuh Gubernur.
Untuk diketahui bersama, KINA Jaya didirikan sejak tahun 2011. Saat ini dikelola oleh 5 orang pengurus dan 5 orang karyawan dengan jumlah produksi mencapai 2 ton/tahun. Aset KINA Jaya mencapai Rp338 juta dengan omset mencapai Rp1,2 miliar pertahun.
Tak hanya di tingkat lokal, pemasaran produk KINA Jaya juga telah merambah Eropa, yaitu PT Botanicus di Chekoslovakia dan PT Payan Betrans di Perancis. Sedangkan perusahaan nasional yang turut menjadi pelanggan KINA Jaya adalah PT General Aromatic di Banda Aceh, PT Haldin Pacifik Semesta di Jakarta serta PT Aroma dan PT Laksmi di Medan.
Alex, perwakilan Payan Betrans yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengungkapkan, bahwa Nilam Aceh memiliki kualitas terbaik di dunia. Bahkan, perusahaan parfum terkenal dunia sekelas Chanel pernah langsung meninjau lokasi penyulingan nilam KINA Jaya.
"Kualitas Nilam Aceh adalah yang terbaik di dunia dan digunakan untuk parfum mewah. Salah satunya adalah merek Chanel yang sudah berkunjung langsung ke sini dan menjadi pelanggan tetap minyak nilam Aceh," ujar Alex.
Saat ini, fasilitas produksi yang dimiliki oleh KINA Jaya adalah Kettel penyulingan minyak nilam berkapasitas 100 kilogram sebanyak 5 unit, kapasitas 300kg 1 unit dan kapasitas 30 kg sebanyak 2 unit yang merupakan bantuan korea dan ARC Unsyiah.
Permasalahan yang saat ini dihadapi oleh para petani nilam dan KINA Jaya adalah tidak adanya lab penguji minyak nilam, kettel penyulingan belum stainless steel serta tidak memiliki alat penjernih minyak nilam.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Aceh Jaya, Irfan TB yang turut mendampingi gubernur menyatakan mengungkapkan, bahwa Pemkab telah bekerjasama dengan Universitas Syiahkuala untuk dibangun cluster inovasi Nilam di Panga.
"Untuk pengembangan ini, kami sangat membutuhkan dukungan Pemerintah Aceh, dan siap bersinergi dengan program Pemerintah Aceh di Aceh Jaya," ujar Irfan singkat.(j)