kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Kurang Pasokan, Harga Cabai dan Bawang di Pasar Peunayong Naik

Kurang Pasokan, Harga Cabai dan Bawang di Pasar Peunayong Naik

Kamis, 29 Oktober 2020 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indra Wijaya
[Foto: Indra Wijaya/Dialeksis] 

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejumlah bahan baku masakan berupa cabai dan bawang di Pasar Tradisional Peunayong mengalami kenaikan, Kamis (29/10/2020).

Untuk harga cabai merah saat ini dijual perkilonya Rp 40.000, cabai rawit Rp 25.000 dan cabai hijau dijual dengan Rp 30.000 per kilonya.

Sementara itu, untuk harga bawang merah saat ini dijual dengan harga Rp 40.000 dan bawang bombay dijual Rp 22.000 per kilonya.

Amirullah salah seorang pedagang yang berjualan di pasar tersebut mengaku, sebelumnya harga normal untuk cabai itu Rp 17.000 - Rp 30.000 perkilonya untuk cabai merah, cabai hijau dan cabai rawit.

"Banyak kali kenaikannya. Untuk harga bawang merah aja sekarang kita jual Rp 40.000 dan bawang bombay Rp 22.000. Sebelumnya kita jual untuk bawang Rp 15.000 perkilo dan bawang merah Rp 27.000 sampai Rp 30.000," katanya.

"Bawang putih saja sekarang Rp 25.000 sekilo. Biasanya kita jual Rp 17.000," lanjutnya.

Ia mengatakan, kenaikan harga bahan masakan itu tidak dipicu oleh banyaknya permintaan pasar karena memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Lanjut dia, kenaikan itu disebabkan kurangnya pasokan bahan baku masakan dari luar daerah ke Aceh.

"Kita biasa pasok barang dari Medan dan Takengon. Nggak ada barang, itulah bisa naik harganya. Bukan karena maulid," ungkapnya.

Sementara itu, Yusnidar seorang penjual bubur kanji yang mencari bahan belanjaan untuk dagangannya. Ia mengaku mengalami dampak terhadap kenaikan harga bahan baku masakan saat ini.

"Kita juga merasakan karena naiknya harga bahan baku ini. Jadi terkadang kita juga naikan bahan dagangan kita," pungkasnya. (IDW)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda