DIALEKSIS.COM | Blangkejeren - Program Kampung Iklim (PROKLIM) adalah program nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia dengan target sebanyak 20.000 Kampung Iklim se-Indonesia yang ditetapkan melalui Event Kampung Iklim yang dilaksanakan berdasarkan jadwal dan tahapan secara nasional. 

Pemerintah Kabupaten Gayo Lues merupakan salah satu daerah yang selalu mengikuti event ini dengan proaktif sejak program ini diluncurkan. Sebagai hasil sementara dari keseriusan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues dan Pemerintah Kampung yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, kembali menunjukan prestasi yang membanggakan, dimana pada tahun 2022 ini Kabupaten Gayo Lues merupakan daerah terbanyak peserta kampung proklim di Provinsi Aceh yang layak untuk dilanjutkan ke tahap verifikasi oleh Tim Pemerintah Pusat.

Hal ini sesuai dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Direktorat Jenderal Adatasi Perubahan Iklim, N0: S.82/API/PVAPI/PPI.0/7/2022 tertanggal 05 Juni 2022.

Kampung yang mendaftar dari Provinsi Aceh sebanyak 44 kampung proklim, 14 kampung proklim dinyatakan layak dilakukan verifikasi kategori proklim utama untuk Provinsi Aceh, 5 kampung berada di Kabupaten Gayo Lues, 3 kampung di Aceh Selatan, 3 kampung berada di Banda Aceh dan 1 kampung di Kabupaten Aceh Barat Daya, 1 kampung di Subussalam dan 1 kampung berada di Kabupaten Aceh Tengah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gayo Lues drh Ibnu Hafit mengatakan, keberhasilan ini tidak terlepas dari keseriusan kelompok dalam memahami, mencerna dan mengisi persyaratan-persyaratan yang disajikan oleh pihak penyelenggara terkait kegiatan Adaptasi Mitigasi dan Kelembagaan, yang sudah didampingi oleh tim dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gayo Lues sejak awal Februari 2022 hingga berakhirnya masa pendaftaran. 

"Animo masyarakat untuk mengikuti program kampung iklim ini sangat tinggi, namun yang mampu mencapai tahap terdaftar pada Sistem Registrasi Nasinal (SRN) hanya 6 kampung, dari 6 kampung ini 1 kampung diantaranya yaitu Kampung Kong Paluh Kecamatan Kutapanjang belum lolos ke tahap penilaian Kampung Proklim Utama," tutur Ibnu.

"Untuk sementara kita masih menunggu jadwal verifikasi secara resmi yang dikeluarkan oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, apakah nanti akan dilakukan secara offline atau online seperti tahun-tahun sebelunya, namun kita berharap proses verifikasi tahun ini dapat dilaksanakan secara offline sehingga pihak penilai dari KLHK dapat melihat secara langsung bagaimana kondisi kampung secara real yang berada di negeri seribu bukit dan negeri seribu hafiz ini," harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Khairul Anwar SHut MP menyampaikan, untuk mencapai tahap verifikasi ini banyak proses yang dilaksanakan.

"Melakukan sosialisasi, membentuk komitmen bersama di tingkat tapak, memberikan pemahaman tentang Adaptasi, Mitigasiserta melakukan aksi yang perduli terhadap lingkungan dan terakhir dalam pelaksanaan pendaftaran adalah proses pelaksanaan spektrum, dimana spektrum ini pelaksanaannya harus mengambil data secara langsung pada lokasi dengan mencantumkan titik koordinat dari tempat atau lokasi pengambilan data pendukung untuk kegiatan ini," urai Khairul.

Setelah mengetahui 5 kampung yang akan diverifikasi, pada tanggal 8 juli 2022, drh. Ibnu Hafit bersama KKhairul Anwar SHut MP langsung melaksanakan kunjungan ke Kampung Bener Baru terkait langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam persiapan verifikasi.

"Selanjutnya kita berupaya semaksimal mungkin dan mohon dukungan dari segenap stakeholder agar kiranya Kabupaten Gayo Lues melalui Kampung yang mengikuti verifikasi dapat kembali dapat meraih Thropy Kampung Proklim Tingkat Nasional pada tahun 2022 ini, sebagaimana yang sudah kita raih pada tahun 2021 Trophy ini dimenangkan oleh Kampung Umelah Kecamatan Blangpegayon Kabupaten Gayo Lues," harap Kepala DLH drh Ibnu Hafit. [HGL]