kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Lima Presidium Baru Balai Syura Terpilih dalam Duek Pakat Inong Aceh V

Lima Presidium Baru Balai Syura Terpilih dalam Duek Pakat Inong Aceh V

Kamis, 31 Oktober 2024 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Sebanyak lima Presidium Balai Syura Ureung Inong Aceh (BSUIA) periode 2024-2029 terpilih dalam Duek Pakat Inong Aceh (DPIA) V tahun 2024, Kamis, 31 Oktober 2024, di Aula Jeddah Asrama Haji. Foto: Nora/Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak lima Presidium Balai Syura Ureung Inong Aceh (BSUIA) periode 2024-2029 terpilih dalam Duek Pakat Inong Aceh (DPIA) V tahun 2024, Kamis, 31 Oktober 2024, di Aula Jeddah Asrama Haji. 

Kelima pengurus baru tersebut diantaranya Amrina Habibi, Rasyidah, Asmawati, Rukyah Hanum, dan Ani Darliyani.

Presidium terpilih, Amrina Habibi mengatakan DPIA ini adalah forum tertinggi anggota dalam memetakan permasalahan yang dihadapi perempuan, tantangan dan peluang sebagai dasar dalam penyusunan rekomendasi strategis bagi kerja Balai Syura. 

“Dari 5 presidium terpilih, kami akan pilih salah satunya menjadi ketua presidium,” ujarnya kepada awak media, Kamis (31/10/2024). 

Selama tiga hari pelaksanaan DPIA ke-5, telah menghasilkan lima rekomendasi program strategis untuk dijalankan di kepemimpinan baru. 

Pertama, kata Amrina, Balai Syura akan perkuat agensi dan partisipasi perempuan untuk mendorong tanggung jawab pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial yang inklusif dan adaptif.

“Kamis akan meningkatkan peran dan sumber daya perempuan dalam mendorong tanggung jawab negara menjaga perdamaian yang adil dan berkelanjutan,” imbuhnya. 

Selanjutnya, kata dia, Balai Syura mendorong agensi perempuan dalam kepemimpinan untuk memperkuat akses, partisipasi, dan pemberdayaan perempuan.

“Rekomendasi lainnya, memperkuat agensi dan partisipasi perempuan dalam mitigasi bencana,” sebutnya. 

Terakhir, presidium Balai Syura mendorong peningkatan agensi dan sumber daya perempuan dalam pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan.

“Semua arah dan strategi program tersebut akan kita ajukan agar terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Aceh tahun 2025-2045,” pungkasnya. ***

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda