Selasa, 16 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Listrik Padam, Warga Banda Aceh Berburu Sinyal di Atas Jembatan

Listrik Padam, Warga Banda Aceh Berburu Sinyal di Atas Jembatan

Sabtu, 13 Desember 2025 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Suasana masyarakat Kota Banda Aceh yang sedang mencari sinyal di di Jembatan Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala dan Jembatan Pante Pirak, Peunayong, Banda Aceh. Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Krisis listrik yang melanda Banda Aceh dan sekitarnya turut berdampak pada layanan telekomunikasi.

Di tengah padamnya listrik dan hilangnya jaringan internet serta sinyal telepon, warga terpaksa mencari cara agar tetap bisa terhubung dengan dunia luar. Salah satu pemandangan tak biasa terlihat di Jembatan Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala dan Jembatan Pante Pirak, Peunayong, Banda Aceh.

Sejumlah pengendara mobil dan sepeda motor tampak berhenti di atas jembatan. Mereka memarkirkan kendaraan sejenak, lalu mengeluarkan telepon genggam, menengadah ke layar, berharap satu atau dua bar sinyal muncul agar pesan bisa terkirim.

Jembatan yang biasanya hanya menjadi jalur lalu lintas itu mendadak berubah fungsi menjadi titik darurat sinyal bagi warga. Di lokasi tersebut, sinyal telepon masih bisa ditangkap, meski lemah dan tidak stabil.

Salah seorang warga yang memanfaatkan kondisi itu adalah Zahran, Pemuda asala Ulee Lheu, Banda Aceh. Ia mengaku sudah beberapa kali berhenti di Jembatan Pante Pirak hanya untuk membalas pesan dan memberi kabar kepada keluarga serta rekan kuliahnya.

“Sudah beberapa kali ke sini. Kalau kebetulan lewat, saya berhenti sebentar supaya bisa balas pesan,” ujar Zahran kepada media dialeksis.com, Jumat malam, 12 Desember 2025.

Menurutnya, sejak listrik padam, sinyal telepon dan internet di kawasan tempat tinggalnya nyaris hilang total. Untuk sekadar berkomunikasi, ia harus berpindah-pindah mencari lokasi yang memungkinkan.

“Kalau mau ngetik lama atau ngecas baterai handphone, biasanya saya ke warung kopi. Tapi kalau cuma mau balas pesan cepat, ya ke jembatan ini,” katanya.

Pengalaman serupa juga dirasakan Misna, warga Lamnyong, Banda Aceh. Ia mengaku sering berhenti di Jembatan Lamnyong demi mendapatkan sinyal.

“Baru kali ini ke sini. Sudah dua hari ini sinyal benar-benar hilang di rumah,” kata Misna.

Menurut Misna, ketiadaan sinyal membuatnya kesulitan menerima informasi penting, termasuk kabar keluarga dan perkembangan situasi pascapadamnya listrik.

Tidak hanya di Jembatan Lamnyong, sejumlah titik lain di Banda Aceh dan Aceh Besar juga dimanfaatkan warga untuk berburu sinyal telepon. 

Dari amatan wartawan, warga kerap berkumpul di sepanjang jalan depan Markas Polda Aceh serta Markas Brimob di kawasan Jeulingke-Lamgugob.

Selain itu, Kantor Gubernur Aceh dan Pendopo Gubernur Aceh juga menjadi lokasi alternatif yang sering didatangi warga karena masih memiliki akses sinyal telepon, meski terbatas.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI