kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mahasiswa Pemuda peduli Aceh Tolak Imigran Rohingya dan UNHCR

Mahasiswa Pemuda peduli Aceh Tolak Imigran Rohingya dan UNHCR

Rabu, 29 November 2023 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Mahasiswa Pemuda peduli Aceh (MPPA) melakukan aksi di bundaran simpang 5 banda Aceh. Azizi, koordinator Mahasiswa Pemuda Peduli Aceh (MPPA) meminta kepada pemerintah Aceh untuk menolak tegas serta mengusir imigran Rohingya tersebut. [Foto: dok. MPPA]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Menanggapi maraknya imigran Rohingya yang masuk ke Aceh baru-baru ini, Mahasiswa Pemuda peduli Aceh (MPPA) melakukan aksi di bundaran simpang 5 banda Aceh. Azizi, koordinator Mahasiswa Pemuda Peduli Aceh (MPPA) meminta kepada pemerintah Aceh untuk menolak tegas serta mengusir imigran Rohingya tersebut. 

" Kita ingin pemerintah Aceh mengusir imigran Rohingya itu, kehadiran mereka sangat meresahkan para warga setempat," ujar Azizi, Rabu (29/11/2023).

Menurutnya, kehadiran imigran Rohingya tersebut akan mengganggu stabilitas masyarakat serta memunculkan permasalahan-permasalahan lain di saat banyaknya permasalahan internal Aceh yang juga belum selesai. 

"Kita ingin pemerintah Aceh, baik itu eksekutif dan legislatif fokus saja dengan permasalahan di Aceh yang masih kompleks ini, baik itu permasalahan lama yang belum terselesaikan dan juga permasalahan-permasalahan baru seperti musibah banjir yang melanda beberapa daerah di Aceh, dan lain sebagainya," sebut Azizi. 

Dirinya mengungkapkan bahwa jangan membawa-bawa HAM, disaat HAM masyarakat Aceh sendiri saja belum dipenuhi dengan baik oleh pemerintah Aceh. 

"Selain itu, perlu diingat, Indonesia belum menjadi Negara Pihak dari Konvensi 1951 tentang Status Pengungsi dan Protokol 1967, serta belum memiliki sebuah sistem penentuan status pengungsi. Oleh karena itu, jangan jadikan Aceh seperti rumah panti asuhan, apalagi kita belum tahu latar belakang para imigran itu kesini," sambungnya.

Ia juga menambahkan bahwa selain itu, pemerintah Aceh juga harus mengusir UNHCR dari Serambi Mekkah ini karena terindikasi terlibat dan ingin menjadikan Aceh sebagai proyek operasi dan objek tertentu dengan kehadiran para imigran Rohingya tersebut. 

Azizi mengungkapkan, bahwa pihaknya akan terus menyuarakan ini kepada pemerintah Aceh, hingga pemerintah Aceh mendengarkan dan merealisasikan apa yang mereka minta tersebut. 

"Kami akan terus menyuarakan ini. Hari ini kita sudah turun aksi, dan kita akan terus suarakan ini sampai didengar oleh pemerintah Aceh. Kita ingin yang kita suarakan ini didengar dan di laksanakan oleh pemerintah Aceh," tutupnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda