DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa se-Aceh mengajak seluruh mahasiswa di Tanah Rencong untuk turun langsung ke lapangan membantu korban bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah.
Seruan tersebut disampaikan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral generasi muda di tengah kompleksnya penanganan bencana yang dihadapi Aceh saat ini.
Koordinator Lapangan Aliansi Mahasiswa se-Aceh, Misbah Hidayat, menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa menjadi sangat penting, mengingat penanganan bencana saat ini menghadapi tantangan besar dan diperkirakan membutuhkan waktu pemulihan yang panjang.
“Kami mengajak seluruh mahasiswa Aceh untuk menjadi relawan dan turun langsung membantu korban banjir dan longsor. Ketika pemerintah pusat tidak menerima bantuan asing, maka secara otomatis penanganan bencana di Aceh menjadi sangat kompleks dan membutuhkan proses pemulihan yang lebih lama,” ujar Misbah kepada media dialeksis.com, Sabtu, 13 Desember 2025.
Menurutnya, kondisi di lapangan menunjukkan bahwa para pengungsi masih sangat membutuhkan uluran tangan, baik dalam bentuk tenaga, pendampingan, maupun dukungan moril.
Kehadiran mahasiswa dinilai dapat menjadi energi tambahan di tengah keterbatasan sumber daya yang ada.
“Pengungsi sangat membutuhkan uluran tangan. Semangat anak muda Aceh yang saat ini sedang menempuh pendidikan di berbagai universitas harus hadir di tengah masyarakat. Ini bukan sekadar aksi kemanusiaan, tetapi juga bentuk nyata pengabdian,” katanya.
Misbah mengatakan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam aksi kemanusiaan ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat.
Ia menilai, mahasiswa tidak cukup hanya mengembangkan diri di ruang akademik, tetapi juga harus hadir menjawab persoalan sosial di sekitarnya.
“Ini perlu dilakukan sesuai dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ilmu dan idealisme mahasiswa harus turun ke lapangan, menyatu dengan penderitaan rakyat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Aliansi Mahasiswa se-Aceh juga mengimbau agar mahasiswa tidak merasa takut atau resah untuk terlibat dalam aksi kemanusiaan.
Menurut Misbah, kebersamaan dan solidaritas menjadi kunci dalam menghadapi bencana yang melanda Aceh.
Misbah berharap gerakan ini dapat membangkitkan solidaritas kolektif mahasiswa lintas kampus, sekaligus menjadi kekuatan moral yang membantu meringankan beban para korban bencana.
Ia juga mendorong adanya koordinasi yang baik dengan relawan lokal dan pihak terkait agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Jangan takut dan jangan resah. Kita sama-sama di sini. Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi? Ini saatnya mahasiswa Aceh menunjukkan peran dan keberpihakan kepada masyarakat,” tutupnya.