Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto, SH saat memberikan keterangan di hadapan sejumlah awak media, di Kantor Gubernur Aceh, Kamis, (10/4)

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aparat kepolisian yang mengamankan jalannya aksi tidak mengizinkan massa aksi untuk masuk ke areal kantor gubernur. Diperoleh informasi, aksi ini tidak ada surat izin dari kepolisian.

Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto, SH kepada Dialeksis.com mengatakan aksi ini tidak ada pemberitahuan ke pihaknya. 

"Aksi ini tidak ada pemberitahuan ke pihak kepolisian. Tidak ada izin," tegas Trisno, Kamis, (10/4) di kantor Gubernur Aceh. 

Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak Sekda Aceh. 

"Sekda Aceh bersedia menerima 5 atau 10 orang perwakilan dari mahasiswa untuk berdiskusi," ucapnya. 

Dia meminta kepada mahasiswa untuk taat hukum. Menurutnya, hal ini sudah melanggar aturan. 

"Inikan sudah mengganggu ketertiban umum. Harus taat hukum dong. Perjuangan sih perjuangan, tapi harus taat hukum," ujar Trisno. 

Ditengah proses wawancara, Korlap Aksi Ilham Zamzam menghampiri Kapolresta. Dia bernegosiasi dan meminta kepada pihak keamanan untuk membolehkan massa memasuki areal kantor gubernur. 

"Kita harus masuk kedalam pak, kita kerahkan massa masuk kedalam. Kita akan bantu kawan-kawan keamanan," ucap Ilham. 

Tetapi, Trisno tetap pada keputusannya. Pihaknya tetap tidak memperbolehkan mahasiswa masuk ke dalam. 

"Gak, gini dek. Ini kan sudah melanggar aturan. Siapa yang bertanggung jawab korlapnya. Saya sudah ketemu Sekda. Mari kita bicarakan didalam," tegasnya. 

"Benar pak, kita bicarakan ditengah lapangan. Kalau diluar, nanti ada yang provokasi, kami tidak sanggup bertanggung jawab. Ini mereka tidak bisa ditahan lagi pak," timpal mahasiswa yang lain. 

Gak, justru diluar saja. Nanti kami yang susah. Tenangkan kawan-kawan diluar sana," tegas Trisno kembali. 

Sejauh ini, ribuan mahasiswa masih tertahan di luar gedung kantor gubernur. Mereka tetap bertahan.