kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Maju ke Senayan, Ini Pesan Tiga Ulama Kharismatik Aceh untuk Tgk Muharuddin

Maju ke Senayan, Ini Pesan Tiga Ulama Kharismatik Aceh untuk Tgk Muharuddin

Selasa, 09 Oktober 2018 06:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Abu Munir Yahya Lampoh U Peureulak dan Waled Nu Samalanga menyampaikan pesan untuk Tgk Muharuddin. Foto Istimewa


DIALEKSIS.COM | Peureulak - Setelah dua kali dipercayakan menjabat sebagai Anggota DPR Aceh, Tgk. Muharuddin kini mencoba kiprah politiknya ke pusat (Jakarta) dengan maju sebagai Caleg DPR-RI dari Partai NasDem.

Tiga ulama kharismatik Aceh yakni Waled Nu (Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga), Abu Munir Yahya Hasan (Pimpinan Dayah Darussalam Lampoh U Peureulak Aceh Timur), serta Abu Paloh Gadeng (Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda Aceh Utara) pun memberikan pesan khusus kepada Tgk. Muharuddin yang akan membawa aspirasi masyarakat Aceh nantinya ke Senayan.

"Digobnyan meunyo peureule duek keudeh, bawalah aspirasi rakyat Aceh. Perjuangkan keudeh. Dan geujanjikan keu masyarakat bek yang muluk-muluk, yang ek-ek mantoeng. Bek leupah geujanjikan ka han ek geupeubuet. (Beliau jika ingin duduk di sana (DPR-RI), maka bawalah aspirasi masyarakat Aceh. Perjuangkan di sana. Dan jika berjanji dengan masyarakat jangan yang muluk-muluk, yang sanggup-sanggup saja. Jangan nanti sudah berjanji, tidak sanggup dilaksanakan," kata Tgk. Nunurzzahri yang akrab disapa Waled Nu Samalangan, Minggu (7/10/2018), di sela-sela Haul ke-13 "Abu Lampoh U" Tgk. H.M. Yahya Ben Hasan Balee, di Dayah Daruussalam Lampouh U Gampong Blang Batee, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur.

Janji-janji yang akan diperjuangkan nantinya ke Senayan, kata Waled Nu, haruslah sesuai dengan keinginan masyarakat Aceh.

"Jadi meunyo gobnyan meujanji yang hana muluk-muluk, maka akan dipercaya le ureueng Aceh nyoe. (Jika beliau berjanji (memperjuangkan aspirasi masyarakat) dengan tidak muluk-muluk, maka akan dipercaya nantinya oleh orang Aceh," ungkap Waled Nu.

Ketika ditanya apakah yang paling penting diperjuangkan di Senayan, Waled Nu mengatakan yaitu hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan Aceh, baik fisik maupun non-fisik, demi memperbaiki Aceh yang pernah dilanda konflik dan tsunami.

"Yang paling penting lagi adalah pembangunan agama, karena penting untuk moral masyarakat Aceh. Jika pembangunan agama tidak ada, maka moral (masyarakat Aceh) tidak akan terbangun."

Kepada seluruh politisi di Aceh yang berkompetisi di Pemilu 2019, Waled Nu juga berpesan agar dapat berpolitik santun dengan tidak saling menjelek-jelekkan satu sama lain.

"Jangan masing-masing menjelekkan yang lain dan menimbulkan konflik lain. Kita doakan mana yang potensi dapat dipilih masyarakat Aceh. Ini kesempatan emas masyarkat Aceh untuk duduk di Senayan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pimpinan Dayah Darussalam Lampoh U Peureulak Abu Munir Yahya mengaku dirinya memiliki harapan yang besar kepada Tgk. Muharuddin untuk dapat duduk di Senayan (terpilih sebagai anggota DPR-RI asal Aceh).

"Peue yang ka takalon di Aceh gobnyan berhasel peue yang ka dicita-citakan. Lon rayeuk cit pengharapan, mudah-mudahan gobnyan teupileh di DPR Pusat. Peue yang ka geusampaikan le Waled Nu bunoe dapat dijalankan, meunan cit yang geusampaikan le Abu-Abu yang laen di Aceh. Ta harapkan gobnyan jeut amanah, beu yang lagee ka geumat lah sikureung-kureung jih. (Apa yang kita lihat selama ini di Aceh, beliau berhasil apa yang telah dicita-citakan. Saya besar juga pengharapan, mudah-mudahan beliau terpilih nantinya di DPR-RI. Apa yang telah disampaikan Waled Nu dapat dilaksanakan, begitu juga yang disampaikan para ulama-ulama lainnya di Aceh. Diharapkan beliau dapat amanah, sudah dilakukan selama ini lah sekurang-kurangnya," ungkap Tgk. Munir Yahya.

Abu Paloh GadengAbu Paloh Gadeng
Sementara itu Tgk. Mustafa Ahmad yang akrab disapa Abu Paloh Gadeng di Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda Aceh Utara berpesan kepada Tgk. Muharuddin untuk tidak melupakan Aceh ketika terpilih nantinya sebagai anggota DPR-RI.

"Jak keudeh, ngieng keuno u Aceh. Beujeut peugot pageue Aceh, peue yang jeuet keu rusak bek ditamong keuno. Khususjih masalah agama dan ekonomi. Bek UUPA peugot, aleuh nyan watee dilaksanakan ka ngon laen. Yang paleng peunteng bek peutuwoe Aceh. (Pergi ke sana, lihatlah Aceh. Buatlah "pagar" untuk membentengi Aceh dari hal-hal yang dapat merusak Aceh, khususnya masalah agama dan ekonomi. Jangan UUPA (Undang-Undang Pemerintah Aceh) sudah dibuat, tetapi pelaksanaan menggunakan aturan lain. Yang terpenting, janganlah melupakan Aceh," tegas Abu Paloh Gadeng.

Menanggapi pesan tiga ulama kharismatik Aceh tersebut, Tgk. Muharuddin yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPR Aceh mengatakan dirinya akan mencoba untuk amanah, dengan tidak akan berjanji muluk-muluk kepada masyarakat Aceh.

"Karena saya juga manusia biasa yang tentunya memiliki kekurangan. Dalam artian saya juga tidak ingin berjanji yang berlebihan, sehingga tidak bisa direalisasikan. Ini juga kali pertama saya mencoba berkpirah di Senayan, tentunya tidak berani terlalu jauh saya berjanji," ujarnya.

Jika dipercayakan masyarakat Aceh nantinya ke DPR-RI, Tgl. Muharuddin mengatakan dirinya akan berupaya semampunya dan menyesuaikan program-program yang akan diperjuangkan nantinya untuk masyarakat Aceh.

"Yang jelas kita akan mencoba untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Aceh, terutama di bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, serta kesehatan, dan juga yang terpenting adalah di bidang agama. Yang terpenting kita akan melihat dahulu terpilih atau tidak, ketika sudah terpilih maka akan kita lihat di mana ditempatkan (komisi di DPR-RI), yang nantinya akan kita perjuangkan sesuai dengan bidang di komisi tersebut," ujarnya. (r)

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda