kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Malam Pembukaan PKA ke-8, Masyarakat Antusias Padati Setiap Stan dan Anjungan

Malam Pembukaan PKA ke-8, Masyarakat Antusias Padati Setiap Stan dan Anjungan

Minggu, 05 November 2023 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 kembali hadir yang diikuti oleh seluruh kabupaten dan kota se-Aceh serta sejumlah negara sahabat.

PKA merupakan sebuah sarana menapaki sejarah dan memupuk persatuan, di tengah keberagamaan suku dan adat istiadat, namun masyarakat Aceh tetap menyatu di Bumi Serambi Mekah.

Dengan mengusung tema 'Jalur Rempah Aceh' pada PKA VIII ini, dengan tagline 'Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia'. Diharapkan mendorong partisipasi masyarakat untuk lebih mengenal kembali masa kejayaan rempah Aceh yang dulu diakui sebagai komoditas utama.

Amatan dialeksis.com, masyarakat ramai memadati setiap stan dan anjungan yang ada. Ragam hasil rempah dipajangkan di setiap sudut stan dan anjungan. Hal ini sebagai sarana untuk memperkenalkan rempah kepada masyarakat. 

Masyarakat sangat antusias dalam mengunjungi stan tersebut. Mereka datang dengan semangat tinggi untuk menjelajahi berbagai aktivitas dan informasi yang ditawarkan oleh stan tersebut. 

Terlihat begitu banyak orang berbondong-bondong datang ke stan tersebut, mengeksplorasi setiap anjungan, berinteraksi dengan staf dan merasakan atmosfer yang penuh semangat di sekitarnya. 

Antusiasme masyarakat yang begitu besar ini menciptakan energi positif dan menjadikan stan tersebut menjadi tujuan yang sangat menarik dalam PKA ke-8. 

Akramul Muslim, seorang pengunjung Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 mengatakan bahwa dirinya tertarik dan antusias untuk mengunjungi setiap stan dan anjungan. 

Hal ini untuk belajar lebih lanjut tentang rempah-rempah, cara budidaya yang berkelanjutan, dan pentingnya pelestarian alam. 

"Stan yang dihadirkan sungguh menarik, enak dipandang," kata Akram kepada Dialeksis.com. 

Akran berharap rempah-rempah dapat menjadi daya tarik wisata yang lebih besar, dan mempromosikan budaya Aceh melalui festival rempah-rempah dan pameran rempah-rempah.

Dalam hal ini, pentingnya rempah-rempah dalam kehidupan mereka, baik dari bidang budaya, ekonomi, dan kesehatan.

"Kita harap rempah-rempah dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi para petani, pedagang, dan pelaku usaha di Aceh. Hal ini untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui industri rempah-rempah," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda