kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Manisan Pineung Nyen, Kudapan Unik dari Kota Sabang

Manisan Pineung Nyen, Kudapan Unik dari Kota Sabang

Sabtu, 14 September 2019 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Diskominsa Aceh

DIALEKSIS.COM | Sabang - Biasanya para wisatawan lebih mengenal Sabang dengan potensi keindahan destinasi wisata bahari saja. Di sisi lain tanah Sabang juga mempunyai potensi lebih dari itu, lahannya yang luas serta hasil dari pertanian masyarakat di pedesaan sangat menjanjikan sebagai mata pencaharian sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Hampir sama seperti daerah lainya Sabang juga mampu menghasilkan kelapa, cengkeh, pala, pinang dan tanaman yang berjenis holtikultura lainnya. Masyarakat setempat selain menjual hasil alam pertanian tersebut ke luar Sabang mereka juga mampu mengolah hasil tersebut sebagai kudapan unik.

Sri Kayanti, salah satu pengrajin usaha rumah tangga, di Gampong Batee Shoek Kecamatan Sukakarya, dengan berbagai percobaannya sendiri berhasil membuat kudapan berupa manisan yang berbahan dasar Pineung Nyen atau buah pinang muda.

"Pineung nyen ini merupakan kudapan baru dan bisa dikatakan sebagai oleh-oleh khas Sabang baru di Kota Sabang, alhamdulillah manisan ini sangat disukai oleh para pembelinya," sebut Sri, Sabtu (14/9/2019).

Selain itu, sebut Sri hasil olahan manisan pinang nyen ini dipercaya sebagai obat. "Jika kita mengkomsumsi manisan ini bisa meningkatkan stamina, baik untuk lambung dan sangat cocok juga bagi ibu-ibu habis melahirkan," katanya.

Sri mengaku untuk bahan dasar manisan tersebut sangat gampang diperoleh, dikarenakan pohon pinang tumbuh subur di alam penggunungan Sabang.

Untuk proses pengolahannya sangat sederhana, pinang muda dikupas lalu direndam dengan air yang sudah dicampur dengan kapur sirih selama satu jam, selanjutnya direbus 30 menit ditambah madu murni dan gula lalu diaduk sampai kering baru dijemur selama setengah hari selanjutnya dikemas.

"Setiap hari ada saja yang memesannya jika dihitung perbulan rata saya bisa menghasilkan 200 kemasan, dengan harga jual perkemasan Rp12.000," ungkapnya.

Untuk pemasaran secara luas tambah Sri, belum dilakukan kendalanya izin baru saja diurus dan belum keluar.

"Kalau nanti sudah keluar izin kita akan memasarkan baik secara online ataupun dengan cara menitipkan ke toko-toko penjual oleh-oleh," tutupnya.(dka)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda