kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Masjid Giok Nagan Raya, Diresmikan Setelah 12 Tahun Dibangun

Masjid Giok Nagan Raya, Diresmikan Setelah 12 Tahun Dibangun

Jum`at, 16 September 2022 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Peresmian Masjid Agung Baitul A'la di Nagan Raya ditandai dengan penandatanganan batu prasasti. (Foto: Istimewa)


DIALEKSIS.COM | Aceh - Masjid Agung Baitul A'la atau Masjid Giok yang terletak di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Nagan Raya, Aceh akhirnya diresmikan setelah 12 tahun dibangun. Lantai, sebagian dinding dan tiang dalam masjid itu dilapisi tiga jenis batu giok.

Peresmian masjid diawali dengan prosesi peusijuek (tepung tawari), pengguntingan pita serta penandatanganan batu prasasti. Usai diresmikan, masjid tersebut dipakai untuk melaksanakan salat Jumat perdana, Jumat (16/9/2022).

"Selama 12 tahun membangun Masjid Giok banyak hal yang menjadi kendala, mulai persoalan lahan, minimnya anggaran dan sebagainya. Namun, semua tantangan itu dapat diatasi sehingga pembangunannya dapat diselesaikan dengan baik," kata Bupati Nagan Raya Jamin Idham saat peresmian masjid.

Menurutnya, meski telah diresmikan namun masih ada tahap pembangunan lanjutan. Pemkab Nagan Raya bakal memprioritaskan pembangunan empat menara pada 2023 mendatang.

Dia menjelaskan, batu giok yang dipakai di masjid ditambang dari Pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beutong, Nagan Raya. Daerah tersebut terkenal dengan potensi giok cukup besar serta sangat berkualitas.

Proses pengolahan giok yang dipakai di masjid ditangani tenaga ahli dari Tulung Agung, Jawa Timur. Lokasi pengolahannya berjarak sekitar 500 meter dari masjid.

"Batu giok Nagan Raya sudah terkenal di mana-mana dan banyak pihak yang meliriknya. Karena itu, saya sudah perintahkan untuk dipatenkan, supaya tidak ada pihak-pihak yang ingin menguasai sumber daya alam kita," jelas Jamin.

Jamin berharap pemimpin Nagan Raya ke depan dapat melanjutkan pembangunan Masjid Giok hingga selesai sempurna. Masjid itu menjadi ikon Nagan Raya serta mengembangkannya menjadi Komplek Islamic Center yang komprehensif.

"Saya menitip pesan serta mengajak seluruh masyarakat, terutama yang berada diseputaran Masjid Agung Baitul A'la, mari kita makmurkan masjid ini setiap waktu," ujarnya.

Sekretaris Daerah Nagan Raya, Ardimartha, menjelaskan, Masjid Giok mulai dibangun Pemerintah Kabupaten Nagan Raya pada 2010 lalu ketika daerah itu dipimpin Bupati T Zulkarnaini bersama Wakil Bupati M Kasem Ibrahim.

Proses pembangunan dilanjutkan Zulkarnaini pada periode kedua saat berpasangan dengan Jamin Idham sebagai Wakil Bupati. Setelah masa jabatan habis pembangunan dilanjutkan Jamin yang terpilih sebagai bupati bersama Chalidin Oesman sebagai wakil bupati.

"Batu giok yang digunakan untuk melapisi lantai, sebagian dinding dan tiang dalam masjid dari jenis jadeit, nephrit dan serpentin atau black jade (giok hitam), termasuk untuk pembuatan batu prasasti," jelas Ardimartha.

Masjid Giok berukuran 75 meter x 47,5 meter dibangun di atas lahan seluas tiga hektare di Komplek Perkantoran Suka Makmue. Masjid itu terdiri dari dua lantai untuk shalat, satu lantai basement untuk tempat wudhu' dan parkir. Masjid Giok dapat menampung 5.600 orang jamaah.

"Sampai saat ini pembangunan Masjid Giok telah menyerap dana sekitar Rp 129 miliar dari total rencana kebutuhan anggaran sebesar Rp 176 miliar. Selama ini dana pembangunan masjid bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) swakelola serta dana Otonomi Khusus (Otsus)," ujar Ardimartha [detik.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda