kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Masyarakat Keluhkan Layanan Air PDAM Krueng Peusangan yang Sering Hidup Mati

Masyarakat Keluhkan Layanan Air PDAM Krueng Peusangan yang Sering Hidup Mati

Minggu, 23 April 2023 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak

Selain tak hidup sejak Minggu (23/4/2023), air PDAM Krueng Peusangan juga verwarna kuning alias tidak layak konsumsi (Foto: Dialeksis.com/Fajri Bugak)



DIALEKSIS.COM | Bireuen - Masyarakat Kecamatan Jangka, Bireuen mengaku kecewa dengan pelayanan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Krueng Peusangan. Suplai air dari PDAM Krueng Peusangan ke sejumlah gampong dalam Kecamatan Jangka, sejak Minggu (23/4/2023) atau bertepatan dengan hari kedua Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah mulai mengalami gangguan.

Hasil pantaun Dialeksis.com, beberapa gampong dalam wilayah kecamatan Jangka seperti Gampong Bugak Krueng, Bugak Mesjid, Bugak Blang, Pante Peusangan air tidak tersuplai, debit air yang keluar sangat kecil saat kran air dihidupkan.

"Sejak pagi jam 07.00 WIB, air PDAM saya hidupkan untuk mencuci hingga jam 11.00 WIB tak keluar air. Air yang keluar pada malam hari warnanya kuning. Ini bukan pertama kali terjadi, sudah sering, misalnya hari-hari besar seperti hari raya, meugang, air PDAM Krueng Peusangan sering tak hidup," kata Tini, warga salah satu gampong di Kecamatan Jangka kepada DIALEKSIS.COM, Minggu (23/4/2023).

Hal yang sama juga dikatakan warga lainnya, Rizal. Dia mengatakan air PDAM Krueng di hari-hari tertentu sudah sering mengalami gangguan. "Yang paling sering saya lihat tidak ada air itu hari Minggu. Itu hampir tiap pekan terjadi," kata Rizal.

Untuk itu, Rizal berharap PDAM Krueng Peusangan agar dapat memperbaiki kualitas layanan seiring dengan kenaikan harga tarif air.

"Jangan hanya tarifnya saja dinaikan, kualitas layanan juga harus diperbaiki. Air jangan sering hidup mati," ujarnya.

Sebelumnya, PDAM Krueng Peusangan Bireuen, menaikkan tarif air dari harga Rp2.000 per meter kubik yang berlaku sejak 2013 menjadi Rp3.500 per meter kubik. Selain menaikan harga tarif air, harga beban meteran juga dinaikan dari sebelumnya pelanggan hanya membayar biaya beban Rp12 ribu per bulan, sekarang menjadi Rp17 ribu per bulan.

Hingga berita ini ditayangkan, Dirut PDAM Kreung Peusangan belum membalas pesan WhatsApp dari Dialeksis.com menanyakan perihal keluhan pelanggan terkait pelayanan PDAM tersebut. [faj]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda