kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Masyarakat Pidie masih bingung dengan lima kertas suara di Pileg 2019

Masyarakat Pidie masih bingung dengan lima kertas suara di Pileg 2019

Selasa, 05 Februari 2019 12:49 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS | PIDIE - Pemilihan umum serentak tinggal 72 hari lagi. Pemilihan  Presiden dan wakil presiden, DPD RI, DPR RI, DPR Aceh dan DPR Kabupaten, dipilih secara serentak pada 17 April mendatang. Akan tetapi masih begitu banyak masyarakat belum paham dan bingung terhadap tata cara pencoblosan.


Menanggapi hal itu calon anggota DPR RI Desi Fitriani, S.Sos memberi sosialisasi tentang tata cara pencoblosan dan pengenalan warna kertas suara kepada masyarakat di Desa Ceurih Cot Kecamatan Delima Kabupaten Pidie, Senin (4/2/2019). Ikut hadir Caleg anggota DPRK Pidie dari Partai Partai Daerah Aceh (PDA) Rauna Mahfud, S.Sos.


Dari sosialisasi di empat kabupaten, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Pidie Jaya dan Pidie. Sebagian masyarakat Gampong mengaku  merasa bingung  tentang cara mencoblos, lantaran kertas suara tidak dicantumkan foto, hanya nama dan nomor urut.


"Kebanyakan masyarakat lanjut usia dan ibu ibu yang saya datanggi, mereka masih  bingung untuk mencoblos . Bahkan sebagian orang tua mengaku mereka tidak bisa melihat jelas nama dan nomor caleg di kertas suara," kata Desi.


Selain itu,masih ada masyarakat yang tidak bisa membaca.


"Kami bingung nanti waktu mau mencoblos itu, karena kami yang sudah tua ini sudah tidak bisa jelas melihat, enggak tahu yang mana orang yang ingin kami pilih," ujar seorang warga setempat saat sosialisasi berlangsung.


Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan kebingungannya terhadap berbagai kertas suara. Mereka takut salah ketika ingin memilih  seorang calon anggota DPR RI, tetapi mereka mencarinya di kertas suara untuk DPD RI, DPR Aceh, DPR Kabupaten atau Presiden.


"Jangan nanti ibu cari nama Desi misalnya di kertas suara warna hijau, tidak ada nama Desi di situ, karena itu kertas suara untuk calon anggota DPRK. Desi kertas suaranya warna kuning. Sedangkan presiden warna abu-abu, DPR Aceh warna biru, dan DPD RI warna merah, itu yang perlu ibu-ibu dan nenek-nenek disini ingat," jelas Desi.


Meski mengalami kendala seperti itu, Desi berharap masyarakat semuanya tetap memilih dan datang ke TPS pada hari pemungutan suara. "Jangan sampai masyarakat melewatkan kesempatan untuk menyalurkan hak demokrasi, satu suara menentukan nasib bangsa dan kesejahteraan masyarakat Aceh", tegas Desi jurnalis senior non aktif .

"Jangan ada yang golput. Diharapkan semua memberi hak suara, karena ini sangat penting untuk caleg, untuk bangsa, untuk kesejateraan Aceh.


Selain itu, dalam sosialisasinya Desi berharap, di tahun ini ada anggota DPR RI perempuan Aceh yang menembus Senayan. karena lebih dari 10 tahun terakhir tidak ada caleg perempuan Aceh yang tampil ke Senayan . Dari 13 kursi DPR RI tidak ada satupun kursi untuk perempuan Aceh. | RILIS


Keyword:


Editor :
Nur

riset-JSI
Komentar Anda