kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Mawardi Umar: Revolusi Tidak Sekedar Cerita Perang, Ada Kisah Kehidupan Etnis Minoritas

Mawardi Umar: Revolusi Tidak Sekedar Cerita Perang, Ada Kisah Kehidupan Etnis Minoritas

Sabtu, 30 September 2023 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Launching dan Diskusi Buku yang bertajuk “Dunia Revolusi dan Melewati Batas”, Jumat (29/9/2023) di Universitas Negeri Medan. [Foto: Humas Unimed]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan (Unimed) menggelar Launching dan Diskusi Buku yang bertajuk “Dunia Revolusi dan Melewati Batas”, Jumat (29/9/2023).

Sejumlah narasumber dihadirkan Fakultas Ilmu Sejarah (FIS) Unimed dalam kegiatan diskusi buku tersebut. Mereka antara lain Mawardi Umar, M.A dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh; Prof. Dr. Gert Oostindie dari KITLV yang juga editor Buku Melawati Batas; Ireen Hoohenboom, M.A dari KITLV.

Selanjutnya, Dr. Yulianti ,Sejarawati UGM; Prof. Dr. Bambang Purwanto, Guru Besar Sejarah UGM; Dr. Abdul Wahid, Sejarawan UGM; Prof. Dr. Erond Litno Damanik dari FIS Unimed; Apriani Harahap, M.A dari FIS Unimed; dan  M. Alif Ichsan, Alumni UGM.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dekan FIS Dra.Nurmala Berutu, M.Pd. Dosen Pendidikan Sejarah dan Puluhan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah.

Dekan FIS Dra. Nurmala Berutu, M.Pd. menyampaikan kebanggaannya kepada jurusan Pendidikan Sejarah sebagai penyelenggara dan berterimakasih kepada para narasumber yang telah bersedia hadir. 

"Semoga acara Launching dan Diskusi Buku yang bertajuk “Dunia Revolusi dan Melewati Batas” dapat memberikan ilmu kepada mahasiswa jurusan pendidikan sejarah yang sangat dibutuhkan agar mahasiswa nantinya melakukan penelitian dan memperluas fokus kajian tentang penelitian pada masa revolusi Indonesia dan bisa mengembangkan buku - buku tentang sejarah," harapnya.

Akademisi USK yang menjadi narasumber Mawardi Umar, M.A menyampaikan, realitas historis tentang revolusi kemerdekaan Indonesia tidaklah seragam, tiap daerah dan kelompok memiliki dinamikanya sendiri. 

"Gambaran tentang revolusi tidak hanya cerita tentang perang atau konflik antara pejuang Indonesia dengan pasukan Belanda atau Sekutu. Banyak aspek lain yang cukup menarik diceritakan yang selama ini luput dari amatan para peneliti, salah satunya tentang kehidupan etnis minoritas," tuturnya.

Mawardi mengungkapkan, kajian tentang kehidupan etnis Tionghoa di Aceh masa revolusi cukup menarik dikaji mengingat semangat anti kolonial Masyarakat Aceh yang sangat kuat sejak Perang Aceh dan di pihak berbeda etnis Tionghoa secara umum mendapat tempat yang lebih baik dalam struktur masyarakat kolonial.

"Keunikan ini berpengaruh terhadap dinamika komunitas etnis Tionghoa di Aceh periode tersebut. Walaupun awalnya ragu-ragu mendukung revolusi, namun sejak akhir tahun 1945 komunitas Tionghoa Aceh mulai mendukung perjuangan rakyat Aceh. Perubahan sikap komunitas Tionghoa ini mendapat sambutan baik dari rakyat Aceh, sehingga kehidupan mereka menjadi aman dan hampir tidak terjadi konflik berarti dengan Masyarakat Aceh," jelas Mawardi. [MS/HU]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda