kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Menakar Perbedaan Investor dan Kontraktor

Menakar Perbedaan Investor dan Kontraktor

Selasa, 07 Desember 2021 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Irpannusir. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kontraktor dan investor merupakan dua hal yang berbeda. Berdasarkan penjelasan Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Irpannusir menerangkan, kontraktor sifatnya mencari keuntungan dari program kerja.

"Sejauh diuntungkan, kontraktor ini mau bekerja. Tak diuntungkan, mereka cabut," jelas Irpannusir kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Selasa (7/12/2021).

Sedangkan investor, jelas Irpannusir, merupakan seseorang yang dengan sengaja membawa uangnya untuk membuka usaha di daerah. Mereka bekerja bukan atas dasar diiming-imingi proyek pemerintah, tapi dengan sadar menanamkan modal untuk keperluan usaha.

"Kita jangan salah. Misal ada pengusaha yang datang ke Aceh, bawa uang Rp100 milyar, kemudian uang yang dia bawa itu dipergunakan untuk membangun proyek-proyek pemerintah, bukan untuk ditanamkan saham untuk diberikan ke daerah. Nah, yang seperti ini bukan investor, tapi kontraktor namanya," jelasnya.

"Kalau Investor, mereka membawa uang misalkan Rp200 milyar atau lebih banyak lagi, tentu uang itu untuk modal kerja dia. Modal usaha dia di daerah. Cuman pemerintah harus menjanjikan kenyamanan dan keamanan selama dia bekerja di Aceh. Di sinilah bedanya investor dan kontraktor," sambungnya.

Sejauh ini, Irpannusir menganggap orang-orang yang datang ke Aceh bukanlah investor, melainkan para kontraktor.

"Kebetulan kontraktornya punya modal besar. Begitu mereka melihat investasi tidak begitu menjanjikan, mereka beralih ke proyek-proyek pemerintah. Nah, kemudian terjadilah oligarki," ungkapnya.

Irpannusir berharap agar pemerintah Aceh benar-benar memfilter para investor yang akan datang ke Aceh.

"Banyak sebetulnya kalau pemerintah mau. Banyak! Cuman pemerintah kadang-kadang abai, seolah-olah menganggap tidak butuh, tidak perlu," tutupnya. [AKH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda