kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Merah Putih Berkibar di RSAN, Anak-Anak Panti Buktikan Potensi Diri

Merah Putih Berkibar di RSAN, Anak-Anak Panti Buktikan Potensi Diri

Sabtu, 17 Agustus 2024 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Semarak peringatan HUT RI di Panti Asuhan RSAN tidak hanya terpusat pada upacara bendera. Berbagai lomba menarik juga digelar untuk memeriahkan acara. [Foto: dok. RSAN]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Puluhan anak di Panti Rumoeh Seujahtera Aneuk Nanggroe (RSAN) Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, dengan semangat membara menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, Sabtu (17/8/2024).

Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi bukti nyata bahwa anak-anak yang memiliki latar belakang sosial beragam tetap memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. 

Kepala Panti RSAN, Michael Octaviano mengatakan,upacara bendera yang digelar ini bukan sekadar seremonial belaka. Bagi anak-anak panti, momen ini menjadi pengingat akan hak-hak yang sama sebagai warga negara dan menjadi motivasi untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

"Dengan mengikuti upacara ini, anak-anak merasa menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Mereka menyadari bahwa mereka memiliki potensi yang sama untuk berkontribusi bagi negara," kata Michael. 

Michael menyebutkan, salah satu hal yang menarik perhatian adalah hampir seluruh anggota pasukan pengibar bendera adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak perempuan di panti asuhan RSAN memiliki kepercayaan diri dan kemampuan yang setara dengan laki-laki.

"Kami ingin membuktikan bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin yang tangguh," ujarnya. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak panti dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan berprestasi. 

“Kami berharap mereka bisa menjadi generasi penerus bangsa yang membawa perubahan positif bagi masyarakat," ujarnya. 

Foto: dok. RSAN

Semarak peringatan HUT RI di Panti Asuhan RSAN tidak hanya terpusat pada upacara bendera. Berbagai lomba menarik juga digelar untuk memeriahkan acara. 

Anak-anak, staf, dan masyarakat sekitar antusias mengikuti lomba perorangan seperti lomba makan kerupuk, balap karung, cantol ceting, dan rangking. 

Sementara itu, untuk lomba kelompok, ada estafet air, botol paku, tarik tambang, dan estafet cup. Lomba-lomba ini tidak hanya mengasah kemampuan fisik, tetapi juga melatih kerja sama tim dan sportivitas.

“Karena makna kemerdekaan bagi mereka, mereka punya kesempatan yang sama untuk menggapai cita-cita dan menjadi pemimpin masa depan Aceh,” jelas Michael. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda