kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Meriahkan Festival Bakar Ikan Nusantara, Ketua PDIP Aceh: Agenda Refleksi Bung Karno

Meriahkan Festival Bakar Ikan Nusantara, Ketua PDIP Aceh: Agenda Refleksi Bung Karno

Senin, 27 Juni 2022 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +


[Foto: Nukilan/Wanda]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Aceh ikut memeriahkan acara Festival Bakar Ikan Nusantara dan makan bersama seluruh pengurus serta kaderdi Kantor DPD PDIP Aceh, Lampriet, Sabtu (25/6/2022) pagi.

Ketua DPD PDIP Aceh, Dr. Muslahuddin Daud mengatakan agenda ini merupakan rangkaian acara dari refleksi Bulan Bung Karno dengan sajian kuliner nusantara dari buku kuliner warisan Bung Karno yaitu “Mustikarasa”.

“Kegiatan ini adalah tradisi PDIP dalam memperingati bulan Bung Karno yang dilakukan serentak di seluruh indonesia. Karena pada bulan Juni banyak sekali terjadi peristiwa-peristiwa penting, seperti lahirnya pancasila pada 1 Juni, lahir dan meninggalnya Pak Soekarno juga berada dalam bulan Juni,” kata Muslahuddin dalam keterangannya kepada Nukilan di Kantor DPD PDIP Aceh.

Ia menyampaikan, sebagai partai Nasionalis Soekarnois, PDIP betul-betul mengarahkan para kadernya untuk dapat menjalankan/membumikan gagasan-gagasan dari Bung Karno dan juga mengimplementasikannya.

“Salah satunya Bung Karno telah memperkenalkan Mustikarasa sejak zaman dahulu, artinya Mustikarasa ini secara rasa, gizi, dan waktu telah membuktikan kuliner Indonesia kaya akan nutrisi yang bisa mencukupi asupan gizi masyarakat,” ungkap Muslahuddin.

Menurutnya, di tengah serbuan kuliner asing seperti sekarang ini dapat berdampak terhadap kesehatan masyarakat, salah satunya stunting. Muslahuddin menyebutkan, angka stunting di Indonesia saat ini masih sangat tinggi, khususnya Aceh masih berada di angka 17%.

“Sehingga tidak bisa kita banyangkan, jika generasi Aceh kedepan terdampak luas terhadap stunting. Padahal kita tahu, di Aceh hanya 4 Kabupaten saja yang tidak ada laut, selebihnya kita dikelilingi laut dengan ikan yang berlimpah, tetapi karena mungkin pola tradisi kita sedang digurus budaya-budaya luar, sehingga lupa dengan kekayaan kuliner sendiri,” jelas Muslahuddin.

Selain itu, Muslahuddin juga mengatakan, festival bakar ikan nusantara ini dilaksanakan untuk mengingatkan kembali masyarakat bahwa Aceh masih memiliki banyak makanan yang kaya nutrisi, salah satunya ikan. Menurutnya, ikan memiliki protein hewani sangat tinggi yang baik untuk kesehatan.

“Kita berharap generasi Aceh kedepan itu betul-betul generasi yang memang memiliki kapasitas intelektualita yang tinggi dan IQ tinggi, tentunya dengan terus mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi,” harapnya.

Karena itu, Muslahuddin menghimbau kepada seluruh kader partai untuk mensosialisasikan dan mengingatkan masyarakat bahwa Aceh tidak kekurangan nutrisi, Aceh tidak kekurangan gizi, tetapi yang Aceh butuhkan adalah sedikit kreatifitas.

“Semoga resep mustikarasa dan resep-resep kearifan lokal lainnya juga dapat terus digalakkan masyarakat, untuk mengembalikan lagi kejayaan kuliner nusantara. Mari kita lihat disekeliling kita, mari kita berkreasi apa yang ada disekeliling kita, yang kelihatannya sederhana mari kita buat menjadi istimewa. Jadi jangan main-main dengan makanan, karena you are is what you eat (anda adalah apa yang ada makan),” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Hasriadi, SE menyampaikan, festival ini dalam rangka haul Bung Karno, dengan lomba memasak dan makan bersama sajian kuliner nusantara dengan konsep lintas daerah secara serentak di seluruh Indonesia yang dipusatkan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.

“Kita di Aceh juga ikut memeriahkan festival ini di beberapa DPC termasuk DPD PDIP Aceh ini. Ada sebanyak 2 ton ikan yang kita bakar yang disponsori oleh Abu Bakar alias Cek Baka yang juga wakil Ketua DPD PDIP Aceh Bidang perekonomian,” kata Hasriadi.

Ia menyebutkan, festival ini dilombakan di tingkat pusat, ada sekitar 30 DPD PDIP yang mengikuti kegiatan ini. Tujuannya menyajikan sajian kuliner khas nusantara untuk menjaga peradaban membangun bangsa, dengan mengupas kembali sejarah resep kuliner “Mustikarasa”.

“Dari Aceh juga telah mengirimkan 5 orang untuk mengikuti festival ini di JCC Jakarta, dan ini berdasarkan Perintah DPP,” sebut Hasriadi yang juga Sekretaris Gerakan Nelayan Tani Indonesia-Aceh itu. []

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda