kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Meski Tertinggi di Sumatera, Inflasi Aceh Masih Terkendali

Meski Tertinggi di Sumatera, Inflasi Aceh Masih Terkendali

Senin, 18 Mei 2020 20:03 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh Zainal Arifin Lubis. Foto: Net


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh Zainal Arifin Lubis menyebutkan selama pandemi covid-19 ini terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi di Aceh. "Hal ini disebabkan oleh menurunnya berbagai aktifitas masyarakat di berbagai sektor, baik sektor perikanan dengan berkurangnya aktifitas nelayan melaut, turunnya produksi di sektor pertanian, kegiatan sektor tambang, kemudian di sektor jasa," ujar Arifin saat diminta tanggapannya mengenai kondisi perekonomian Aceh saat ini, Minggu, (17/5/2020).

Selain itu, tambahnya, terjadinya wabah corona ini juga telah menyebabkan terhambatnya permintaan dan penjualan ke luar negeri.

"Beberapa andalan ekspor Aceh selama ini dikirim ke berbagai negara seperti Amerika, dan beberapa negara lainnya di Eropa, itu turun permintaannya karena situasi yang tidak kondusif yang disebabkan pandemi covid-19," jelasnya.

Ia melanjutkan, ekspor batu bara sebagai salah satu sektor penyumbang bagi pertumbuhan ekonomi Aceh juga dihentikan pengirimannya ke luar negeri.

"Selama ini dipasok ke India, salah satu yang utama. Demikian juga semen pupuk dan sebagainya," ulas Arifin.

Terkait laju inflasi, kata dia, Aceh termasuk yang tertinggi di Sumatera. Hingga kuartal I sudah mencapai 1,7 persen (akumulasi Januari-Maret). "Dibandingkan tahun lalu, 1,7 persen itu untuk setahun. Tiga bulan saja sudah segitu. Dibanding daerah lain kita malah masih kecil, masih terkendali. Omset mereka turun, kemudian akses pembiayaan tidak semudah sebelum pandemi ini terjadi," pungkas Arifin. 

Dia mengaku optimis pertumbuhan ekonomi akan beranjak naik minimal mencapai angka 3 persem Dengan catatan, sambung dia, harus ada langkah dan upaya konkrit untuk mengatasi hal tersebut.

"Ini saya memperkirakan yang optimis itu masih positif mudah-mudahan bisa mencapai 3 persenan. Daerah lain sedang mengkoreksi prediksi mereka ada yang 1 persen dan 2 persen. Tapi ini perlu ada upaya-upaya konkrit untuk mencapai yang 3 persenan itu," kata Kepala BI Perwakilan Aceh ini.(Im)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda