kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Migrasi TV Analog ke Digital di Aceh, Sejauh Apa Persiapannya? Begini Kata KPI Aceh

Migrasi TV Analog ke Digital di Aceh, Sejauh Apa Persiapannya? Begini Kata KPI Aceh

Sabtu, 06 Agustus 2022 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Ilustrasi TV analog ke digital. [Foto: iStockphoto/simpson33]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Switch Off TV Analog ke Digital tinggal menghitung hari, namun perpindahan TV Analog di Aceh belum tampak atau belum menunjukkan hasil yang seharusnya.

Komisioner KPI Provinsi Aceh, Putri Nofriza mengatakan Switch Off TV Analog ke Digital tinggal menghitung hari saja, lebih kurang 90 hari lagi.

“Sebenarnya memang sebagian masyarakat sudah banyak beralih ke Digital, cuma kendala di Aceh ini hanyalah masih kurangnya infrastrukturnya,” ujarnya kepada Dialeksis.com, Sabtu (6/8/2022).

Terhadap Switch Analog ke Digital ada enam MUX atau pemenang tendernya. “Nah disini menjadi pertanyaan terhadap kepada pemenang tendernya? Apakah mereka-mereka ini sudah siap,” ujarnya.

Jika berbicara kedepannya, kata Putri, bagaimana nantinya harus menampilkan tayangan-tayangan yang edukatif, inovatif dan mendidik.

“Sedangkan infrastrukturnya belum ada, jadi bagaimana kita mau tayangan-tayangan tersebut. misalkan contoh dikawasan Aceh barat, sudah berapa Multiplekser (MUX) yang sudah dibangun atau dipersiapkan. Disinilah kita juga harus mempertanyakan kepada pemerintah sebagai penyelenggara utamanya,” ujarnya. 

Dia mengatakan, pemerintah sebagai penyelenggara utamanya juga mengeluarkan hal ini dalam UU Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020 tentang Post dan Telekomunikasi, itu di Pasal 60 dengan jelas disampaikan.

“Inikan sudah 2 tahun berjalan, kalau ini tidak sepenuhnya dikerjakan maka ada yang salah. Maka karena itu ini harus gencar lebih gencar lagi dilakukan, dari pihak Kominfo untuk para penyelenggara MUX ini sudah ready atau sudah siap,” sebutnya. 

“Misalkan contoh saya berikan, si Polan bersama komunitasnya ingin buat Televisi di daerah Simeulue, sudah ada tidak towenya disana, jika tidak ada, 'kita mau nonton apa di sana?', karena itu setiap penyelenggara ini harus dipertanyakan kembali kesiapannya, jadi jangan hanya bicara kualitas tayang jernih dan terang ataupun bagus, kalau infrastrukturnya tidak ada, seperti saya bilang tadi ‘Kita mau nonton apa?,” ujarnya.

Dia juga terhadap hal ini tentu juga membicarakan konten-konten penyiaran lebih bagus dan lebih baik. “Dalam hal ini KPI juga terus mensosialisasikan kepada masyarakat terhadap peralihan Analog ke Digital, walaupun kita juga sebagai regulator terhadap penyiaran, namun terhadap infrastruktur ini tetap di pusat atau pemerintah,” kata Putri.

“Jangan sampai nanti sudah lewat batas waktu yang tinggal 90 hari, kesiapan infrastrukturnya juga belum selesai, mungkin di kawasan kota sudah bagus secara fasilitasnya, namun bagaimana didaerah pedalaman. Dan ini tentu akan menjadi catatan penting bagi KPI sendiri,” sebutnya.

Oleh karena itu dalam hal ini pemerintah harus gencar terus melakukan persiapan-persiapan terhadap peralihan Analog ke Digital.

“Dan tentu setiap bulan KPI juga terus mengecek kesiapan-kesiapan daripada pemenang-pemenang, walaupun ini bukan lagi tugas KPI, namun sebagai perwakilan masyarakat tentu kita akan terus mengecek kesiapan-kesiapan terhadap peralihan ini,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda