kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Monopoli Pabrik Kelapa Sawit Nagan Raya Susahkan Warga

Monopoli Pabrik Kelapa Sawit Nagan Raya Susahkan Warga

Selasa, 13 April 2021 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Liana

Ketua Umum Gapki Joko Supriyono menilai kampanye negatif terhadap sawit dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS).


DIALEKSIS.COM | Aceh - Pabrik kelapa sawit yang berada di Nagan Raya, Aceh Barat dan Aceh Jaya. Sering sekali membeli buah dibawah harga yang telah di tetetapkan. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari warga setempat di Nagan Raya Pabrik membayar Tandan Buah Segar (TBS) dengan harga Rp. 1.600 dan Rp 1.560. Jauh dibawah harga yang di tetapkan pemerintah.

Terkait kondisi itu,  Asosiasi Petani kelapa Sawit Indonesia( Apkasindo) Aceh mendesak Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk evaluasi lapangan terhadap pembelian tandan buah segar oleh pabrik kelapa sawit di daerah. Pasalnya, pabrik kelapa sawit tidak siap dan tidak mau membeli dengan harga yang telah ditetapkan.

Hal ini ditegaskan lagi, Fadhli Ali, selaku ketua Humas Apkasindo Aceh menyampaikan pelaksanaan dilapangan masih banyak pabrik yang membeli dibawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah bersama tim penetapan harga. Padahal aturan tersebut sudah tertera dalam surat keputusan tentang penetapan harga Tandah Buah segar oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh. (13/4/2021)

"Pabrik kepala sawit seperti memainkan harga di daerahnya. Selain itu, pabrik tersebut seperti ada cincai- cincai harga beli antara sesasama pabrik"," tegasnya. 

Fadhli mengatakan lagi, menilai Mereka seperti bermufakat membeli harga sawit dibawah harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Walau demikian Apkindo Aceh tidak ingin gegabah untuk memvonis. 

Ia menutup,"kami berharap pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh melakukan pemantauan dan investigasi lapangan agar tidak ada kerugian yang di dapatkan oleh petani kelapa sawit kelas bawah di setiap daerah". tutupnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda