kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Murizal Hamzah Penulis Buku Hasan Tiro: Masyarakat Jangan Memilih Pemimpin Jahat

Murizal Hamzah Penulis Buku Hasan Tiro: Masyarakat Jangan Memilih Pemimpin Jahat

Senin, 04 Desember 2023 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bahtiar Gayo

Murizal Hamzah. [Foto: IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Murizal Hamzah, penulis buku Hasan Tiro, dalam peringatan Milad GAM 2023 ini mengharapkan agar masyarakat Aceh tidak memilih pemimpin yang jahat. Jangan dicampur adukan antara minyak dengan air.

“Air harus ketemu dengan air dan minyak harus bertemu dengan minyak,” sebut Murizal Hamzah, ketika Dialeksis.com meminta tanggapan soal Milad GAM tahun 2023, Senin (4/12/2023) melalui selular.

Menurut penulis buku Hasan Tiro ini, ketika diminta pendapatnya soal harapan kedepannya, sehubungan dengan milad GAM, dirinya menyebutkan, apa yang sudah diberikan contoh tauladan oleh Hasan Tiro, kiranya menjadi panutan buat generasi Aceh dalam mengisi pembangunan.

“Bagaimana mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, karakter seorang pemimpin itu sangat menentukan, demikian juga karakter rakyatnya. Esensi dari perjuangan GAM itu sebenarnya menciptakan keadilan dan kemakmuran,” jelasnya.

“Mereka yang tahu tentang perjuangan GAM itu banyak, saya kebetulan hanya menjadi penulis dan membuat buku tentang Hasan Tiro,” jelas Murizal.

Menurutnya, semua pihak harus mengambil pelajaran sejarah di masa lalu, untuk masa depan. Harus senantiasa diup to date. Agar kedepannya semakin maju.

“Hasan Tiro selama di rimba, menegakkan rasa keadilan. Contoh tauladan yang diberikanya cukup jelas. Dia lebih mengutamakan ke teman-temannya, kepada anak buahnya, baru kemudian untuk diri sendiri,” sebut Murizal.

Esensi dalam mengambil kebijakan sudah ditunjukkan Hasan Tiro. Menjadi pemimpin yang baik, tidak mementingkan diri sendiri, tapi lebih mengutamakan orang lain. Bila semuanya sudah mendapatkannya, baru untuk diri sendiri. 

“Kiranya menjadi pelajaran untuk masa sekarang, kita sebagai pimpinan harus mengutamakan orang yang di bawah kita, bukan kita dulu. Bila anak buah sudah cukup, baru kita memikirkan untuk diri kita. Kita bagian terakhir. Bukan kita yang diutamakan,” sebut Murizal.

Karakter ini membuat masyarakat percaya dan mau berkorban, memberikan sumbangan untuk perjuangan. Rakyat Aceh percaya apa yang disumbangkannya akan dimanfaatkan untuk perjuangan, karena yang mengelolanya amanah.

“Apa misi dan pemikiran Hasan Tiro sebagian sekarang sudah berjalan, tapi masih banyak yang belum berjalan. Misalnya, asuransi kesehatan kita lihat sudah berjalan, tapi disisi lain masih banyak yang belum berjalan,” sebut Murizal yang tidak menjelaskan secara detail apa yang sudah berjalan dan belum berjalan itu.

“Untuk saat ini misalnya, Aceh memiliki kandungan tambang, jangan diambil dulu, karena itu tidak akan hilang dan tetap tersimpan di bumi Aceh, biarlah generasi penerus Aceh nanti yang mengelolanya sendiri,” pintanya.

Meyikapi perkembangan saat sekarang ini, dalam nuansa milad GAM, Murizal berharap, agar masyarakat memilih pemimpin yang taat, baik, punya integritas, kapasitas, terlahir dengan cara demokratik. 

“Pemilih yang jahat akan mendapat pemimpin yang jahat, perokok misalnya akan mencari teman yang merokok karena dia akan mendapat rokok dari temannya, atau minimal dia bisa pinjam korek api,” jelasnya.

“Bagi yang tidak merokok, dia akan mencari teman yang tidak merokok. Karena dia tidak mau terkena dampak asap rokok. Artinya air ketemu air, minyak ketemu minyak. Karena kondisi masyarakat memang demikian,'" sebut Murizal dalam keterangannya kepada Dialeksis,com. [BG]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda