kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Muslim Ayub: Pj Gubernur Harus Tahu Kondisi Aceh dan Masyarakatnya

Muslim Ayub: Pj Gubernur Harus Tahu Kondisi Aceh dan Masyarakatnya

Minggu, 27 Maret 2022 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Foto: Ist


Dialeksis.com | Banda Aceh - Jelang berakhirnya masa jabatan Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada 5 Juli 2022, pemerintah pusat akan mengangkat seorang pejabat untuk mengisi kekosongan jabatan Gubernur. Hal ini merupakan kewenangan prerogative Presiden. 

Dengan masa jabat sekitar 2 tahun lebih, tentunya sangat mempengaruhi masa depan kemajuan Aceh. Karena itu, masyarakat mengharapkan pemerintah mempertimbangkan dengan bijaksana dan menunjuk orang yang tepat demi kemajuan Aceh.

Menanggapi hal itu, Sekretaris DPW Partai Nasdem Aceh, H. Muslim Ayub, SH, MM mengatakan sosok ideal yang akan menggantikan posisi Nova Iriansyah adalah harus orang Aceh. Karena Aceh membutuhkan pemimpin yang paham kondisi Aceh dan masyarakatnya. 

“Semua masyarakat Aceh menginginkan Pj Gubernur itu orang Aceh yang tahu akan situasi Aceh. Bagaimana bisa seorang PJ dia tidak tahu liku-liku Aceh, tidak tahu kultur orang Aceh yang kita tempatkan menjadi Gubernur,” ungkapnya saat dihubungi Dialeksis.com, Minggu (26/3/2022).

Ia menambahkan, memang tidak salahnya jika orang mana pun bisa jadi Gubernur di Aceh. Tetapi alangkah baiknya jika suatu saat dia berkunjung ke desa-desa, dia bisa berbahasa daerah dan bisa komunikasi dengan orang Aceh.  

“Bagi saya, berakhirnya masa kepemimpinan Nova lebih cepat lebih baik, karena Aceh ini akan mengalami kehancuran selama Nova masih memimpin, dia tidak mengerti kemauan masyarakat Aceh,” tegasnya.  

Untuk itu, kata dia, rakyat Aceh mengharapkan adanya perubahan mendasar dalam membangun Aceh, PJ Gubernur harus mengubah semua cara kepemimpinan Nova Iriansyah. 

“Saya berharap PJ Gubernur itu orang Aceh yang tahu situasi dan kondisi orang Aceh, yang setiap tahun dia pulang ke Aceh. Tetapi jika bukan orang Aceh dia tidak tahu perkembangan Aceh selama ini, dia tahunya pada saat dia menjadi PJ,” terangnya. 

Lanjutnya, jika seorang PJ merupakan orang yang lahir di Aceh, maka semua keinginan orang Aceh ia sudah tahu. Lantas kenapa mesti mencari orang lain.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda