PAKAR Aceh Minta Inspektorat Audit Anggaran Event Tour de Sabang
Font: Ukuran: - +
Direktur Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat Aceh (PAKAR Aceh), Muhammad Khaidir. [Foto: IST]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Event Tour de Sabang disorot publik, pasalnya panitia pelaksana mengutip biaya pendaftaran sebesar Rp 500.000 padahal Pemerintah Aceh sudah menganggarkan Rp 2 Miliar untuk pelakasanaan event tour internasional tersebut.
Menanggapi hal itu, Direktur Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat Aceh (PAKAR Aceh), Muhammad Khaidir meminta Inspektorat mengaudit anggaran Event Tour de Sabang itu.
"Pengutipan biaya pendaftaran itu bisa menjadi pintu masuk awal untuk mengungkap dugaan markup dalam kegiatan itu. Kalau kegiatan yang bersumber dari APBA seharunya gratis," kata Kahidir kepada Dialeksis.com, Selasa (16/11/2021).
Dikatakan Khaidir, pelaksanaan kegiatan itu harus transparan karena anggaran bersumber dari APBA. Biarlah rakyat menikmati dan merasakan Event tersebut.
"Kita desak inspektorat dan tim audit untuk menelusurinya. Harapan saya event ini berjalan dengan tanpa memungut biaya apapun, karena sudah di tender dan semua anggaran tersebut dalam APBA. Bila tetap dipaksakan, maka ini menjadi temuan kedepannya," jelasnya.
Sebelumnya, di Gayo juga ada diadakan Tour de Gayo yang diselenggarakan pihak swasta, tidak menggunakan anggaran dari negara. Tour itu sukses, kali ini ada Tour de Sabang yang menggunakan anggaran APBA.
Tour de Sabang awalnya direncanakan September, namun karena masih dalam kondisi pandemi, kegiatannya ditunda dan akan dilaksanakan pada September ini. Tour yang akan menjadi kebanggaan rakyat Aceh ini, para penggemar sepeda mengusulkan agar mereka yang ber KTP Aceh kiranya bisa digratiskan, karena anggaranya terbilang besar yang sudah disiapkan Pemda.
Alfian dari LSM MaTA ketika diminta pendapatnya dan mengatakan, kami melihat dinamika tingkat anggaran yang mereka susun yang mencapai angka Rp 2 Miliiar jelas itu namanya praktek pemborosan.
"Dugaan awal kita dana Pokir, tapi ini perlu dikonfirmasi lagi kepada Dinas terkait mengenai hal ini," sebutnya kepada Dialeksis.com, Jumat (12/11/2021).
Sementara itu, Koordinator GeRAK Aceh, Askalani mengatakan, pertama pihak penyelenggara harus menjelaskan apakah sumber untuk hadiah, beli peralatan yang disediakan semuanya sudah ditanggung oleh APBA atau tidak, jika semua bahan-bahan mulai dari baju dan lain-lain ditanggung, maka haram mengutip uang dari publik karena semua anggaran ditanggung APBA.
"Tapi, jika memang secara dari awal sudah ada kejalasan maka harusnya dicari formulasi khusus dimana untuk warga Aceh yang kemudian ikut dalam acara tersebut harus digratiskan dari biaya apapun, karena ini bentuk lokal untuk mempromosikan Sabang," ucapnya kepada Dialeksis.com, Senin (15/11/2021).