kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pansus DPRA Sidak Biro PBJ Setda Aceh, Ada Apa?

Pansus DPRA Sidak Biro PBJ Setda Aceh, Ada Apa?

Selasa, 27 Juli 2021 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : hakim

Tengah ketua Pansus BPJB, Azhar Abdurahman, wakil ketua Abdurrahman Ahmad (tengah kiri), T Raja Keumangan (tengah Kanan), Mawardi (kanan). [Foto: HAK]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim Panitia Khusus (Pansus) Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPJB) DPRA melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) di Gedung F kantor Gubernur Aceh, hari Rabu (27/7/2021) sekiranya pukul 14:00 WIB.

Namun, setibanya Pansus itu ditempat, mereka menemukan ruangan Pokja (Kelompok Kerja) BPBJ dilantai 3 dalam kondisi kosong.

Ketua Pansus BPBJ, Azhar Abdurrahman mengatakan sidak tersebut dilakukan untuk mengamati kinerja BPBJ Aceh yang diduga lambat dalam melakukan proses pengadaan barang dan jasa sehingga berimbas pada rendahnya realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) selama ini.

“Disini kami mengawasi kinerja dari seluruh bagian BPBJ agar dapat dilaksanakan diruangan kerjanya untuk menjadi bagian dari layanan publik, sehingga dengan hal ini dapat mendorong kinerja dari BPBJ untuk maksimal, saat ini hanya ada waktu sekitar tinggal 5 bulan lagi untuk Paket di setiap SKPA atau Dinas bisa direalisasi,” ujar Azhar.

Ia juga meminta pihak BPBJ untuk bekerja lebih ekstra sehingga seluruh pekerjaan fisik dan proses pelelangan dapat dituntaskan pada tahun 2021 agar meminimalkan angka SiLPA (Sisah Lebih Perhitungan Anggaran).

“Kalau angka SiLPA semakin besar ini bisa jadi momok kita bersama, ini bisa menjadi kesan buruk untuk pemerintah Aceh dan juga terhadap DPRA yang di anggap tidak bekerja selama ini,” ungkapnya.

Sebagai ketua Pansus Azhar menegaskan selama 5 bulan kedepan pihaknya terus bekerja ekstra siang dan malam demi realisasi APBA 2021 maksimal dan memperbaiki kondisi pembangunan Aceh yang kian memburuk.

“Kami DPRA kali ini, sudah 3 minggu bekerja siang malam untuk melakukan berbagai kombinasi sehingga mendorong kecepatan pembangunan Aceh, sangat disayangkan kalau uang banyak, namun pekerjaan pembangunan juga belum tuntas,” pungkasnya. [HAK]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda