kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pantau Gerhana Matahari Cincin 2019, Kemenag Aceh Siapkan 10 Teleskop

Pantau Gerhana Matahari Cincin 2019, Kemenag Aceh Siapkan 10 Teleskop

Rabu, 18 Desember 2019 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh menyiapkan 10 teleskop serta 500 kacamata untuk memantau gerhana matahari cincin 2019. Simulai persiapan teleskop rencananya digelar pada Minggu (22/12/2019) mendatang.

Observasi gerhana matahari cincin dipusatkan di halaman Masjid Baiturrahmah Simeulue, pada Kamis (26/12/2019) mendatang. Di sana juga akan digelar salat gerhana dengan imam dan khatib yang ditunjuk pemerintah kabupaten setempat.

Masyarakat yang ingin menyaksikan matahari cincin diperbolehkan untuk datang ke lokasi. Pengunjung diberikan kacamata gerhana dengan filter ND5.

"Persiapan kita sekarang di antaranya simulasi kesiapan teleskop-teleskop gerhana yang akan digunakan. Kita juga sudah menggelar sosialisasi gerhana ke siswa sekolah di Aceh," kata Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh Saifuddin Rabu (18/12/2019).

Sementara tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra mengatakan, gerhana matahari cincin hanya terlihat di tujuh provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Khusus di Aceh, gerhana matahari cincin menyapa kabupaten Simeulue dan sebagian Aceh Singkil, sedangkan wilayah lainnya akan dilalui oleh gerhana matahari parsial. Secara keseluruhan gerhana matahari di Serambi Mekkah itu diperkirakan akan terjadi pukul 10.08 WIB sampai 13.56 WIB atau sekitar 3 jam 45 menit 52 detik.

"Namun, hanya Simeulue dan Aceh Singkil yang diperkirakan akan mengalami gerhana matahari cincin. Gerhana matahari cincin diperkirakan akan terjadi sekira jam 11.55 WIB dan akan berakhir jam 11.58 WIB," jelas Alfirdaus Putra.

Ketika terjadi gerhana, masyarakat diimbau melaksanakan salat gerhana serentak berjamaah setelah salat zuhur berjamaah tanggal 26 Desember di masjid, musalla atau meunasah.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda