DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepolisian Daerah (Polda) Aceh melakukan patroli perintis presisi dalam skala besar, melibatkan seluruh satuan kepolisian, sebagai upaya memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisir potensi gangguan kamtibmas serta menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pelaksanaan proses demokrasi.

Direktur Samapta Polda Aceh, Kombes Pol Misbahul Munauwar mengatakan patroli tersebut bagian dari program rutin kepolisian yang ditingkatkan guna mengoptimalkan upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. 

"Dalam menghadapi momen penting seperti Pemilu 2024, kami mengambil langkah-langkah ekstra untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Aceh," katanya, Rabu (9/8/2023).

“Keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas di Aceh harus tetap terjaga," kata Misbahul Munauwar yang juga penanggung jawab kegiatan.

Perwira menengah Polda Aceh itu mengatakan patroli dalam skala besar terhadap melibatkan personel gabungan di lingkungan Polda Aceh. Patroli lebih mengedepankan pencegahan serta sosialisasi menjaga kamtibmas.

Selain personel Direktorat Samapta, patroli juga melibatkan personel Direktorat Pengamanan Objek Vital (Ditpamobvit), personel Direktorat Lalu Lintas, serta Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Aceh.

"Ada sebanyak 36 personel yang dilibatkan dalam patroli skala besar tersebut. Sasaran patroli di antaranya pusat pasar dan beberapa ruas jalan padat lalu lintas serta mendatangi titik-titik dianggap rawan tindak pidana," katanya.

Selain berpatroli, personel gabungan Polda Aceh tersebut juga mengatur lalu lintas di persimpangan padat kendaraan bermotor. Serta mendatangi masyarakat menyampaikan imbauan untuk bersama-sama mencegah terjadinya kejahatan.

"Patroli tersebut sebagai wujud preventif atau pencegahan terhadap gangguan kamtibmas di Aceh menjelang Pemilu 2024. Kami juga mengajak masyarakat segera melaporkan apabila mengetahui adanya gangguan kamtibmas agar segera dicegah dan ditangani," kata Misbahul Munauwar.