Minggu, 25 Mei 2025
Beranda / Berita / Aceh / Pastikan Makanan Jemaah di Embarkasi Sesuai Standar, BKK Setiap Hari Cek Sampel dari Dapur

Pastikan Makanan Jemaah di Embarkasi Sesuai Standar, BKK Setiap Hari Cek Sampel dari Dapur

Sabtu, 24 Mei 2025 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Petugas dari BKK Kleas 1 Banda Aceh memeriksa sampel makanan untuk jemaah haji di embarkasi. Foto: Kemenag Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Demi memastikan kesehatan jemaah haji tetap prima selama berada di embarkasi, Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh melakukan pemeriksaan ketat terhadap makanan yang akan disajikan. 

Setiap hari, petugas mengambil sampel makanan dari dapur Arnoby Catering, sebagai penyedia makanan untuk jemaah di Asrama Haji Embarkasi Aceh.

Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan makanan yang disajikan tetap sesuai standar dan rekomendasi dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). 

Kasi Pelaporan Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Yusri Sulaiman mengatakan, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) BKK setiap hari harus mengambil sampel dan melakukan pemeriksaan. 

"Kenapa harus diambil sampel dan periksa, karena makanan merupakan salah satu sarana untuk penularan dan penyebaran penyakit, serta menyebabkan penyakit terutama diare," kata Yusri kepada Media Center Haji PPIH Embarkasi Aceh, Sabtu, 24 Mei 2025.  

Yusri menjelaskan, pengambilan sampel itu dilakukan oleh petugas BKK setiap sebelum makanan itu dibawa ke asrama haji. Baik untuk sarapan pagi, jam makan siang, dan malam.

Menurut Yusri, pemeriksaan dlakukan dari bahan baku makanan, lingkungan dapur, hingga sterilisasi alat masak yang digunakan setiap hari. Dua jam sebelum disajikan kepada jemaah, para petugas memastikan makanan tersebut layak. Pemeriksaan meliputi bau, rasa dan tekstur untuk mencegah gangguan kesehatan seperti infeksi saluran pencernaan, keracunan, atau diare.

"Sampel itu kemudian disimpan dalam bank sampel. Kenapa disimpan dalam bank sampel, ketika jemaah nanti sudah sampai ke arah Saudi, jika tidak terjadi kasus maka sampel itu tidak dipergunakan," ujarnya. 

Yusri bersyukur, hingga kelompok terbang (kloter) tujuh belum ada jemaah yang mengeluh sakit akibat makanan. Namun, jika nantinya terjadi maka sampel itu akan diperiksa ke laboratorium. 

"Apakah benar dari makanan kita (katering) atau makanan lain milik jemaah," ucapnya. 

Selain makanan katering, sebut Yusri, pihaknya juga mengambil sampel di kantin dan penjual makanan di pelataran asrama haji. Hal itu dilakukan agar pihaknya bisa menganalisa jika ditemukan kasus.  

"Alhamdulillah selama ini masih aman, dan makanan yang disediakan pihak katering pun sesuai dengan kesepakatan menu di awal. Dari awal pihak Kemenag sudah ada standar menunya dan kita juga ada, kemudian dari Arnoby menyesuaikan," kata Yusri.

Sementara itu, Ketua PPIH Embarkasi Aceh, Azhari menyebutkan, setiap jemaah yang masuk ke asrama haji akan menjalani pemeriksaan kesehatan akhir untuk memastikan jemaah layak terbang.  

"Memastikan kondisi kesehatan jemaah adalah hal utama sebelum berangkat. Alhamdulillah selama ini jemaah kita dalam kondisi sehat," katanya. 

PPIH sudah menyiapkan makanan sesuai standar kesehatan yang ditetapkan. Panitia juga memastikan keamanan pangan dengan melakukan pengawasan dan uji sampel makanan.

"Hal ini untuk menjaga kesehatan dan kelancaran jemaah dalam menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci sehingga jemaah aman dan nyaman," ucapnya. 

Karenanya, Azhari mengimbau jemaah yang sudah memasuki asrama agar tidak mengkonsumsi makanan sembarangan demi menjaga kesehatannya masing-masing. 

"Menjaga makanan itu penting untuk kesehatan, yang disediakan oleh petugas itu sudah sesuai standar," ujar Azhari.[]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
hardiknas