kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pelaku Usaha Wisata Diminta Cek Ulang Alamat-Kontak Bisnis Usai Marak Peretasan

Pelaku Usaha Wisata Diminta Cek Ulang Alamat-Kontak Bisnis Usai Marak Peretasan

Selasa, 13 Agustus 2024 21:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal. [Foto: Disbudpar Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Peretasan akun Google Bisnis menimpa sejumlah penginapan di Aceh. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh Almuniza Kamal meminta pemilik usaha pariwisata mengecek kembali alamat dan kontak bisnisnya untuk mencegah penipuan berlanjut.

Pelaku peretasan mengubah alamat dan nomor kontak yang muncul saat pencarian di google. Penginapan yang dikabarkan menjadi korban peretasan tersebar di Banda Aceh, Sabang, Aceh Tengah, dan sejumlah daerah lainnya.

Pelaku memakai nomor ponsel yang sama untuk beberapa hotel dan homestay yang ada di Banda Aceh. Selain itu. Peretas juga memberikan rekening sebuah bank bila ada yang melakukan reservasi.

"Kita meminta pelaku usaha pariwisata di Aceh melakukan update kembali alamat dan kontak bisnisnya, karena saat ini sedang marak diretasnya alamat dan no kontak usaha," kata Almuniza, Selasa (13/8/2024).

Almuniza sudah mendengar informasi adanya peretasan itu sejak dua hari lalu. Dia mengaku banyak mendapatkan laporan dari pelaku usaha penginapan serta agen travel.

Beberapa pemilik penginapan mengaku alamat usaha mereka diubah para pelaku. Aksi itu menyebabkan beberapa tamu bahkan ada yang sudah men-transfer duit ke rekening yang diberikan pelaku sebagai tanda reservasi.

Almuniza berharap wisatawan yang ingin memesan penginapan untuk lebih berhati-hati. Masyarakat diminta lebih teliti dan menghindari melakukan transaksi bila menemukan hal-hal yang mencurigakan.

"Silakan pesan hotel atau homestay lewat situs terpercaya atau mencari informasi melalui medsos resmi milik penginapan. Bila ragu-ragu dengan informasi yang ditampilkan, kita minta jangan lakukan transaksi apapun supaya tidak menjadi korban penipuan," jelas Almuniza.

Selain di Aceh, aksi peretasan juga dialami penginapan di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa kota yang sudah melaporkan peretasan di antaranya Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, serta Makassar. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda