kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemanfaatan Memori Bencana, BAST ANRI Ikuti Sakura Science Exchange Program di Jepang

Pemanfaatan Memori Bencana, BAST ANRI Ikuti Sakura Science Exchange Program di Jepang

Jum`at, 25 Oktober 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) turut berpartisipasi dalam "Sakura Science Exchange Program 2024" yang berlangsung di Kyoto, Jepang, pada 19-26 Oktober 2024. [Foto: dok. BAST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Balai Arsip Statis dan Tsunami (BAST) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) turut berpartisipasi dalam "Sakura Science Exchange Program 2024" yang berlangsung di Kyoto, Jepang, pada 19-26 Oktober 2024.

Program ini diselenggarakan oleh Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Universitas Kyoto, dengan dukungan Japan Science and Technology Agency (JST).

Selain BAST, peserta lainnya berasal dari USK (Tsunami Disaster Mitigation Research Center dan Magister Ilmu Kebencanaan), Museum Tsunami Aceh, dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Aceh.

Dalam program ini, para peserta disambut oleh Assoc. Prof. Hiroyuki Yamamoto, Ketua Komite Kolaborasi Internasional CSEAS dan tim dari perpustakaan CSEAS, serta Penanggung Jawab Kearsipan Tsunami Aceh CSEAS, Assoc. Prof Yoshimi Nishi.

Prof. Yamamoto berharap program ini menjadi forum berbagi pengalaman untuk membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana. "Di mana arsip dan informasi yang dikelola masing-masing lembaga menjadi fondasi penting," kata Yamamoto dalam keterangannya yang diterima pada Jumat (25/10/2024).

Selama enam hari kegiatan, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknologi informasi terkini dalam mengelola dan mendiseminasikan informasi kebencanaan, tetapi juga melakukan observasi lapangan ke lembaga-lembaga yang berfokus pada kebencanaan dan pengelolaan informasi kebencanaan di Kyoto, Kobe, dan Osaka.

Selain itu, peserta mempelajari teknologi arsip digital multibahasa dan aplikasi MemoryGraph untuk mendukung penyebaran memori bencana di wilayah terdampak.

Program ini diharapkan memperkuat kolaborasi internasional dan meningkatkan kemampuan pengelolaan arsip kebencanaan para peserta. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda