kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pembukaan Duta Wisata 2018, Parade Pakaian Adat Pukau Pengunjung

Pembukaan Duta Wisata 2018, Parade Pakaian Adat Pukau Pengunjung

Sabtu, 27 Oktober 2018 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Parade pakaian adat yang dipakai 46 Agam dan Inong Duta Wisata dari 23 kabupaten/kota di Aceh, memukau ratusan tamu undangan yang hadir pada pembukaan Pemilihan Duta Wisata ke-12 Tahun 2018 yang berlangsung di Hermes Palace Hotel Banda Aceh pada Rabu malam kemarin (24/10).

Sebanyak 46 Agam dan Inong dari 23 kabupaten/kota di Aceh menampilkan parade modifikasi pakaian adat daerah masing-masing mulai dari bentuk bunga, kue karah, kapal, masjid, naga, hingga burung rangkong.

Kreator dan sekaligus makeup Duta Wisata Aceh Utara, Pasha mengatakan, modifikasi pakaian adat yang dipakai Inong Dea Nadhila dan Agam Fandy Pramudya dirancangnya memakan waktu 10 hari.

"Kita berharap tahun depan bisa lebih bagus lagi. Artinya setiap daerah lebih prepare lagi memodifikasi busana daerahnya, sesuai icon dan kekhasan masing-masing," ujarnya.

Even tahunan yang mengusung tema "Aceh Hebat melalui Peran dan Aksi Nyata Duta Wisata" ini dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin yang diwakili Sekretaris, Rasyidah M. Dallah, SE, M.Si.

Dalam sambutannya Rasyidah mengatakan, even yang digelar setiap tahunnya ini sangat penting, dalam rangka membangun kesadaran dan motivasi generasi muda Aceh untuk mempromosikan keunggulan dan daya tarik pariwisata Aceh, di daerahnya masing-masing.  

Menurut Rasyidah, Pemilihan Duta Wisata Aceh ke-12 yang berbasis pada generasi muda Aceh akan berdampak pada angka kunjungan wisatawan. Karena para duta wisata inilah, perpanjangantangan Disbudpar dalam menyampaikan informasi bahwa Aceh aman, nyaman, dan kondusif untuk dikunjungi wisatawan. 

Selain, juga bertujuan untuk membangun kepekaan dan kepedulian remaja Aceh terhadap upaya menjaga dan melestarikan budaya asli daerah sebagai salah satu sumber kekayaan dan kekuatan daerah Aceh.

"Aceh memerlukan pemuda yang dapat mempromosikan pariwisata Aceh, baik melalui media massa maupun media sosial, bahwa Aceh sebagai distinasi wisata halal dunia," kata Rasyidah.

Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran, Rahmadhani, M. Bus dalam laporannya mengatakan, selama karantina, 46 Duta Wisata (Agam/Inong) akan mengikuti berbagai tahapan seleksi dan pengujian akdemis yang akan diuji oleh tim dewan juri yang mencakup Agama, Sejarah dan Kebudayaan (adat istiadat), Kepariwisataan, Bahasa Inggris, Pengembangan Kepribadian (Psychotes), dan atraksi kesenian.

Lanjutnya, para duta wisata setelah mengikuti berbagai tahap penilaian dari dewan juri dan akan mengikuti malam final pemilihan Duta Wisata Aceh pada 28 Oktober di AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh.

"Kita berharap siapa pun nanti yang terpilih mewakili Aceh di tingkat nasional yang digelar di Provinsi Kalimantan Tengah, pada 20 hingga 25 November akan datang, bisa bersaing sportif meraih juara sehingga mengharumkan nama Aceh seperti 2013, Aceh pernah meraih juara dua," demikian harap Rahmadhani. (Rel)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda