Pemerintah Aceh Galakkan Budidaya Tanaman Pangan di Pekarangan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh menggalakkan masyarakat terus melakukan budidaya komoditas tanaman pangan di pekarangan rumah. Masyarakat bisa menghasilkan kebutuhan sayur untuk keluarga dan juga pengembangan ekonomi keluarga.
"Kita sekarang sedangkan galakkkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman pangan. Jadi warga sudah menghasilkan cabai, tomat, sayur, semua ada di pekarangan sendiri," kata Kepala Dinas Pangan Aceh Cut Yusminar dikutip dari Antara, Rabu (14/10/2020).
Dia menjelaskan program pemanfaatan pekarangan rumah tersebut sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu, namun pelaksanaannya tidak segencar seperti tahun ini, apalagi di tengah warga menghadapi wabah COVID-19.
Menurut Cut Yusminar, program itu bertujuan agar kebutuhan konsumsi warga terhadap komoditas pangan terpenuhi dari hasil budidaya pekarangan rumah masing-masing.
Dengan begitu, kata dia, juga dapat mengurangi aktivitas warga berbelanja ke pasar sehingga terhindar dari terciptanya kerumunan, sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona.
"Masyarakat seluruh Aceh sedang menggalakkan pemanfaatan lahan pekarangan. Selain untuk mencukupi kebutuhan konsumsi, mereka juga bisa jual hasilnya panennya ke orang lain," ujarnya.
Menurut dia, dalam menjalankan program itu pihaknya menyediakan bantuan berupa rumah bibit di setiap gampong atau desa seluruh kabupaten/kota di Tanah Rencong. Mulai dari bibit sayur-sayuran, tomat, terong, cabe, dan sejumlah komoditas lainnya.
"Nanti bibit itu dibagi ke rumah anggotanya. Paling tidak 75 polybag per satu orang. Itu sedang kita galakkan, ada yang sedang berlangsung tanam, ada juga yang sudah mulai panen. Kita tinggal monitoring, Alhamdulillah hasilnya cukup baik semua," ujarnya.
Hasilnya, tambah dia, juga cukup memuaskan. Bahkan ada juga warga yang sudah membuat pemanfaatan sistem bedengan di seluruh pekarangan rumah. Katanya, selain komoditas pangan juga dimanfaatkan dengan tanaman obat-obatan.
"Kemarin saya baru dari Aceh Utara panen terong, bunga kol, di Lhokseumawe saya panen sawi, pakcoy, terong, kemudian di Aceh Tengah ada sawi, cabe, tomat, jadi berbagai macam tanaman," katanya lagi.