Pemerintah Aceh Ingin Tingkatkan Kualitas Pendidikan dengan "BERSAHAJA"
Font: Ukuran: - +
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M. Kes didampingi Plt. Kadisdik Aceh, Alhudri melakukan Silaturrahmi Virtual dengan 87 Pejabat Struktural, 203 Pengawas, 811 Kepsek, 20.750 Guru SMA/SMK/SLB di ruang rapat Sekda Aceh, Banda Aceh, Sabtu (26/12/2020). [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh kembali menggalakkan konsep ‘BERSAHAJA’ di lingkungan sekolah. Konsep itu diterapkan untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidikan di Aceh.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, dalam silaturrahmi secara virtual dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Pengawas dan Kepala Sekolah SMA/SMK dan SLB di seluruh Aceh, Sabtu (26/12/2020).
Konsep BERSAHAJA yang digagas Sekda Aceh pada Desember tahun lalu itu merupakan akronim dari lima konsep, yakni bereh luar dalam, sabar dan tekun capai prestasi, harus nyaman guru, jaminan aktifitas belajar dan jaminan terhadap kelompok rentan. Sebelumnya konsep tersebut sempat di jalankan. Namun, dalam perjalanan pelaksanaanya terhambat akibat pandemi covid-19.
“Katanya mutu pendidikan di Aceh menempati posisi terendah di tingkat nasional. Maka itu dalam pertemuan ini saya inginkan adanya resep atau obat untuk pulihkan kembali marwah pendidikan di daerah kita ini,” kata Taqwallah.
Ia mengungkapkan, ada 4 tokoh kunci yang berperan mensukseskan perbaikan sistem pendidikan di Aceh, yaitu 203 Pengawas Sekolah, 811 Kepala Sekolah, 2.570 Guru, dan 6.452 Wali Kelas yang tersebar di seluruh Sekolah.
“Jajaran pendidikan kita inilah yang nantinya akan menjadi pahlawan Aceh Carong kita,” ujar Taqwallah.
Ke-empat tokoh kunci tersebut memiliki peranan penting yakni; Pengawas Sekolah harus memastikan setiap guru mampu mentransfer ilmu kepada murid, yaitu dengan didukung bimbingan kuat yang dilakukan sesuai dengan kondisi daerah.
Sedangkan Kepala Sekolah, harus memastikan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga pengajar, sehingga perbaikan kualitas pendidikan dapat dilakukan secara optimal.
Kemudian, Guru dan Wali Kelas harus mampu menguasai materi pembelajaran, mantap kurikulum, tertib adminitrasi serta harus mengawal dan memperhatikan murid-murid yang tergolong dalam kelompok rentan.
“Yang digolongkan kelompok rentan itu, seperti yang kurang mampu, siswa yang mulai kenal rokok. Bimbing mereka agar tidak terjerumus ke narkoba dan seks bebas,” sebutnya.
Dengan kerjas ama semua pihak, kata Taqwa, akan mampu mempercepat upaya dalam meningkat mutu pendidikan di Aceh.
Selain itu, Sekda juga mengingatkan, seluruh tenaga kependidikan untuk senantiasa tidak lupa mengedukasi siswa agar menerapkan protokol kesehatan yakni disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Untuk mencegah terjadi klaster dilingkup sekolah.
“Karena di daerah lain penyebaran virus gelombang 2 sudah terjadi, jadi kita harus menghalau penularan virus corona. Salah satu caranya dengan edukasi protokol kesehatan pada sebelum prosesi belajar mengajar,” tutup sekda.
Turut hadir Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, beserta seluruh pejabat struktural Dinas Pendidikan Aceh.[]