kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pemerintah Aceh Sepakati Konektivitas Andaman-Nicobar India

Pemerintah Aceh Sepakati Konektivitas Andaman-Nicobar India

Sabtu, 07 Desember 2019 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT menerima kunjungan kehormatan Delegasi Joint Task Force, Affairs Vishas Vidi Sapkal dari India tentang Andaman dan Nicobar Island, Sabtu (7/12/2019) di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh. [Foto: Humas Aceh]



DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh sepakat melakukan pengembangan konektivitas dan kerja sama ekonomi antara Aceh dengan Kepulauan Andaman-Nicobar India, kerjasama yang akan dilakukan tersebut untuk menjajaki proyek kerja sama di bidang infrastruktur, pariwisata, perikanan, dan energi.

Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat menerima Kujungan Kehormatan Delegasi India bersama Pemerintah Aceh dan Kementerian Luar Negeri R.I di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu (7/12/2019).

Nova mengatakan, Aceh dan Andaman - Nicobar India memiliki kesamaan yaitu sebagai kawasan strategis yang terletak di sepanjang salah satu jalur pelayaran internasional tersibuk di dunia (Selat Malaka).

Dengan demikian, membuat Aceh dan Andaman Nicobar memiliki kemiripan karakteristik maritim, yaitu dengan mengandalkan sektor pariwisata, perikanan, dan kemampuan pengiriman melalui jalur laut.

Ia menyebutkan, Aceh memiliki banyak sekali potensi dan peluang untuk dikembangan dan di promisikan, dan itu meliputi 4 sektor yang akan diperkuat oleh Pemerintah Aceh seperti, Agroindustri, Energi dan infrastruktur, Pariwisata, dan Zona pengembangan bisnis.

Untuk itu, melalui pertemuan ini, kata Nova, akan menghasilkan rencana positif berkaitan tindak lanjut kemitraan yang dijalin antara Pemerintah Indonesia di Aceh dan Andaman dan Nicobar India dalam beberapa bidang kerja sama.

"Saya yakin, melalui pertemuan ini akan sangat berkontribusi pada pengembangan wilayah Aceh ke depannya," kata Nova.

Bidang kerja sama yang akan dijajaki pemerintah Aceh dan Andaman-Nicobar antara lain: Perdagangan dan investasi, Pengembangan konektivitas, Pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, Pertukaran pariwisata dan budaya, Akademik, sains dan teknologi, Pengembangan pelabuhan dan infrastruktur pengiriman dan sekitar Sabang

Untuk mendukung hal itu, saat ini, Pemerintah Aceh sudah mengambil pembenahan seperti mengembangkan Pelabuhan Bebas Sabang dan Zona Perdagangan Bebas, membangun infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas antara transportasi darat dan udara, dan logistik. Hal itu di lakukan sebagai terobosan untuk menarik investor datang ke Aceh.

Dengan upaya pemebenahan terebut, Nova berharap hal itu akan berdampak baik untuk mengakselerasi pembangunan Aceh serta kemitraan yang di jalin akan terus berlanjut intim sebagai negara tetangga (India).

Sementara itu, Assisten Deputi Kerja Sama dan Sub Regional Kemenko Perekonomian RI, Netti Muharni, mengatakan pertemuan ini adalah untuk membahas tindak lanjut kerjasama antara Pemerintah Indonesia melalui Pemerintah Aceh terkait kerja sama Billateral.

Ia mengatakan, bahwa kerja sama ini di lakukan mengingat kondisi geografis dan historis antara Aceh dan India cukup dekat di masa lalu, maka itu, hubungan tersebut harusnya dapat dipupuk kembali untuk saling menguatkan konektivitas dari berbagai bidang.

"Kita melihat ada hubungan itu di masa lalu, maka itu kita mengupayakan bagaiaman cara menggerakan kembali hubungan-hubungan di masa lalu itu," kata Netty. (ha)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda