Jum`at, 18 Juli 2025
Beranda / Berita / Aceh / Pemko Banda Aceh Akan Ubah Balap Liar Jadi Kegiatan Positif

Pemko Banda Aceh Akan Ubah Balap Liar Jadi Kegiatan Positif

Kamis, 17 Juli 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi
Ilustrasi balap liar. [Foto: net]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh menanggapi maraknya aksi balap liar di kawasan belakang Stadion Harapan Bangsa (SHB).

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyampaikan akan mengubah aktivitas ilegal yang meresahkan warga tersebut menjadi kegiatan positif yang terwadahi secara resmi.

Pernyataan itu disampaikan Illiza melalui akun Instagram pribadinya, @illizasaaduddin, Kamis (17/7/2025), menyusul banyaknya keluhan warga yang diterimanya setiap hari.

Ia mengaku telah meninjau langsung lokasi yang kerap dijadikan arena balap liar oleh sekelompok remaja, yakni di jalan belakang Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh.

"Alamdulillah, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga kota Banda Aceh, yang tak henti-hentinya memberikan informasi mengenai apapun yang tengah terjadi di kota kita ini. Salah satunya perihal Balap Liar," tulis Illiza.

Menurutnya, sejumlah upaya teknis yang dilakukan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Perhubungan, seperti pemasangan pita kejut dan speed bump, tidak berhasil membendung kegiatan tersebut.

Bahkan, beberapa alat penghalang jalan itu justru dibongkar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Beberapa speed bump juga ikut dibongkar oleh orang tak dikenal,” ungkapnya.

Keluhan warga, kata Illiza, bukan hanya soal kebisingan dan pelanggaran lalu lintas, tetapi juga karena kegiatan balap liar ini sudah memakan korban.

Dalam sejumlah kejadian, beberapa remaja mengalami kecelakaan karena berkendara dengan sepeda motor yang tidak layak dan tanpa perlengkapan keselamatan (safety riding).

“Juga sempat terjadi perselisihan antara pelaku balap liar dan pengurus gampong,” tambahnya.

Menyadari kondisi lahan di Banda Aceh yang terbatas dan tidak memungkinkan untuk segera membangun fasilitas sirkuit permanen, Illiza mengatakan pihaknya akan menggandeng kepolisian untuk mencari solusi jangka pendek yang realistis.

“Kita akan berkoordinasi dengan kepolisian seperti Polresta Banda Aceh atau Polsek. Kira-kira kegiatan balap motor bisa dilakukan di mana, mekanismenya bagaimana, kompetisinya seperti apa,” kata Illiza.

Ia berharap nantinya akan ada wadah yang lebih aman dan tertib bagi para remaja yang menggandrungi balap motor. Dengan begitu, minat mereka bisa diarahkan secara konstruktif, tidak lagi meresahkan masyarakat atau mengancam keselamatan.

“Artinya hobi balap motor remaja ini dapat disalurkan tanpa mengganggu dan melanggar ketertiban lalu lintas,” pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI