Penanganan Pandemi Aceh Membaik, Banda Aceh Menjadi Oranye
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Alhamdulillah, penanganan Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh kian membaik. Banda Aceh yang sebelumnya zona merah kini menjadi oranye. Zona kuning pun kian meluas dari enam menjadi sembilan kabupaten/kota. Sementara kasus baru bertambah 51 orang, 36 pasien sembuh, dan empat orang meninggal dunia.
“Penanganan Pandemi Covid-19 di Aceh kian membaik dapat dilihat dari Peta Zonasi Risiko Covid-19 hasil analisis data periode 12-18 Juli 2021 oleh Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional,” jelas Saifullah Abdulghani, Rabu (21/7/2021).
Jubir yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, Banda Aceh yang dua pekan berturut-turut zona merah Covid-19 kini sudah menjadi zona oranye atau zona risiko sedang penyebaran virus corona. Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro di Kota Banda Aceh mulai 21 Juli sampai 25 Juli 2021 mendatang turun dari level 4 menjadi level 3.
PPKM Mikro Banda Aceh pada level 3 itu sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No. 23 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Covid-19, dan tindaklanjuti dengan Instruksi Gubernur Aceh No. 14/INSTR/2021 yang bertarikh 21 Juli 2021.
Kemudian SAG mengatakan, sejumlah kabupaten/kota juga berhasil mengoreksi Peta Zonasi Risiko Covid-19 daerahnya. Pidie Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan, yang sebelumnya zona oranye kini menjadi zona kuning. Sementara Aceh Tenggara, Bener Meriah, Bireuen, Simeulue, dan Subulussalam, masih bertahan sebagai zona kuning.
Namun demikian, lanjut SAG, semangat masyarakat melawan serangan virus corona dan penyakit ta’en Covid-19 harus tetap berkobar. Ada 13 kabupaten/kota di Aceh masih zona oranye. Selain Banda Aceh, juga Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, Gayo Lues, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Tengah, Pidie, Aceh Besar, Sabang, Aceh Jaya, dan Aceh Barat.
Bahkan, katanya, Aceh Singkil yang sudah cukup lama bertahan sebagai zona oranye kini menjadi satu-satunya kabupaten zona merah di Aceh. Zona merah adalah zona risiko tinggi penyebaran virus corona dan peningkatan kasus Covid-19. Pemerintah dan semua elemen masyarakat diharapkan terus berkolaborasi agar peta zonasi ini segera terkoreksi.
“Kita semua masih harus bekerja keras menerapkan protokol kesehatan dan melakukan testing, tracing, dan treatment, agar Wilayah Aceh segera menjadi zona hijau,” harap SAG.
*Kasus kumulatif *
Selanjutnya ia melaporkan, kasus Covid-19 di Aceh secara akumulatif telah mencapai 21.058 orang, per 21 Juli 2021. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 3.885 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 16.244 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 929 orang.
Data kasus Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang bertambah lagi hari ini sebanyak 51 orang, pasien yang sembuh 36 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah lagi sebanyak empat orang.
Penderita baru sebanyak 51 orang, meliputi warga Banda Aceh sebanyak 29 orang, warga Aceh Utara dan Aceh Barat, sama-sama tujuh orang. Kemudian warga Aceh Besar sebanyak empat orang, Aceh Tamiang dua orang, warga Lhokseumawe dan Nagan Raya, masing-masing satu orang.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 36 orang, meliputi warga Banda Aceh 17 orang, Aceh Selatan tujuh orang, warga Lhokseumawe, Bireuen, Pidie, dan warga Aceh Besar, masing-masing tiga orang.
“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi empat orang,” katanya.
Penderita Covid-19 yang dilaporkan meninggal tersebut, masing-masing tiga orang warga Kota Banda Aceh, dan seorang lagi warga Aceh Selatan.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 871 orang, meliputi 744 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.577 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.409 orang, sedang isolasi di rumah 144 orang, dan 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.