kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pengamat: Aceh Lampu Merah Covid-19, Tim Perlu Turun ke Daerah

Pengamat: Aceh Lampu Merah Covid-19, Tim Perlu Turun ke Daerah

Minggu, 05 April 2020 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Pengamat Kebijakan Publik, Dr Nasrul Zaman ST M.Kes. [Foto: dok Atjeh Watch]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pengamat Kebijakan Publik, Dr Nasrul Zaman ST M.Kes mengatakan, sebuah kabar baik bila tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) sudah boleh pulang dan dinyatakan negatif Covid-19, dan malamnya adalah malam pertama dicabutnya jam malam di Aceh.

"Selanjutnya sudah terlihat kerumunan massa di Warkop, apakah kedua hal itu berhubungan erat? Semoga saja tidak, karena jika warga beranggapan Aceh sudah mulai bebas Covid-19, maka ini sangat berbahaya sekali," jelas Nasrul Zaman kepada Dialeksis.com, Minggu (5/4/2020).

"Untuk mengatasi hal ini saya pikir Pemerintah Aceh harus mengefektifkan razia melalui Satpol PP Aceh dan Satpol PP kabupaten/kota," tambahnya.

Rendahnya jumlah PDP di Aceh, lanjut Nasrul, bukanlah mengindikasikan kasus Covid-19 Aceh telah menurun, tapi hanya disebabkan bertambahnya Rumah Sakit Umum (RSU) rujukan Covid-19 menjadi 12 RSU.

"Menurut beberapa info yang diketahui adalah kecenderungan menurunnya jumlah PDP karena keengganan RSU rujukan di daerah untuk melakukan rawaran PDP akibat Alat Pelindung Diri (APD) yang terbatas, ruang isolasi belum standar (karena harus memenuhi aturan yg ditetapkan Kemenkes RI), tenaga perawat dan dokter yang terbatas," ungkapnya.

"Kemudian, belum adanya kepastian tambahan pendapatan dari pemerintah dan ditambah lagi kesulitan dari RSU rujukan di daerah untuk mengambil swap dari ODP untuk dikirim ke Jakarta," tambahnya.

Akibatnya, ujar Nasrul, beberapa rumah sakit rujukan cenderung memulangkan ODP yang seharusnya PDP karena beberapa hal tersebut di atas.

"Oleh karena itu, diperlukan perhatian dan pendampingan langsung dari tim Covid-19 Aceh untuk terjun langsung ke RSU rujukan di daerah, melihat kesiapan dan perkembangan penanganan ODP yang terjaring cukup banyak," pungkasnya. (sm)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda