kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pengamat Sosial Komentari Tugu Santri Pancasila di Aceh Barat

Pengamat Sosial Komentari Tugu Santri Pancasila di Aceh Barat

Selasa, 04 Oktober 2022 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Tugu Santri Pancasila di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. [Foto: ist]


DIALEKSIS.COM | Aceh Barat - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI), melalui Prof. Yudian Wahyudi selaku Kepala BPIP RI secara langsung melakukan peresmian Tugu Santri Pancasila di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat. 

Peresmian tugu tersebut oleh Kepala BPIP RI dilakukan bersama dengan Bupati Aceh Barat, H Ramli MS pada hari Kamis (28/9/2022) lalu.

Tugu Pancasila tersebut menjadi keunikan tersendiri di kota tersebut, yang dimana berciri khas yakni terdapat ikon burung garuda dan sudah dikenal menjadi salah satu lambang persatuan di Indonesia.

Aceh Barat sendiri juga menjadi salah satu daerah di Indonesia yang sudah membangun tugu pancasila tersebut.

Seperti diketahui, tugu tersebut terdiri dari lima pilar dan setiap pilarnya terdapat tulisan dari kelima sila.

Menurut pengamat sosial, melalui Ketua Umum Dewan Pimpinan Pemuda Cinta Aceh, Sulthan Alfaraby, S.Si., memberikan pandangannya terhadap tugu yang telah dibangun tersebut.

"Pembangunan tugu Pancasila di Aceh Barat ini semoga memberi role model bagi daerah lainnya di Indonesia, terkhususnya di Provinsi Aceh untuk menanamkan semangat nasionalisme melalui ikon seperti ini di daerah-daerah kita," ujar putera Aceh Barat ini.

Selain itu, pembangunan tugu ini dirasa penting untuk merawat dan menjaga nilai-nilai Pancasila di Aceh Barat yang terkenal dengan julukan "Bumi Teuku Umar" itu.

"Semoga kita selaku bangsa Indonesia terus berada di garda depan untuk menjaga dan mengawal segenap keutuhan Indonesia. Letak tugu tersebut sangat strategis dan juga bisa menjadi media promosi kepada para pendatang yang hadir di daerah kita," ujarnya.

Mantan aktivis pergerakan tersebut tak membantah bahwa Aceh adalah salah satu daerah yang istimewa, dan diharapkan dapat menerapkan nilai pancasila dalam kehidupan.

"Kita semua tentu mengerti akan pengamalan nilai tersebut, dan semoga hal ini mulai dari Aceh Barat, pengamalan pancasila akan semakin kuat," terangnya.

Dia juga mengajak kepada seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama merangkul dan menjaga rasa persatuan demi Aceh yang lebih baik lagi.

"Di tengah-tengah perjuangan bangsa dalam melakukan perubahan, kita harus saling merangkul satu sama lain. Karena dengan rasa percaya diri yang tinggi dalam hal perubahan lebih baik, akan menimbulkan kekuatan besar bagi kita semua dalam membangun republik ini yang diridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa," ungkapnya.

Dalan kegiatan peresmian tugu, beberapa pihak menerima penghargaaan. Kepala Dinas Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Barat, Dr. Ir. Kurdi, ST, MT, IPM, merupakan salah satu penerima piagam penghargaan atas lahirnya Tugu Kongres Santri Pancasila, di Meulaboh, Aceh Barat.

Penghargaan diberikan juga kepada Tgk H. Mawardi Nyakma, Pimpinan Pesantren Istiqamatuddin Darusunah Desa Suak Nie. Selanjutnya Abu H. Mahmudin, pimpinan Pesantren Serambi Aceh, Desa Menasah Rayeuk.

Penghargaan juga diberi kepada Mawardi SH, selaku Staf Ahli Pemerintahan, Hukum dan Politik, dan kemudian terakhir kepada Abdurani, selaku Kepala Kesbangpol Aceh Barat.[]


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda