kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Penyair Aceh Yang Bersanding Tingkat Nasional Bisa Dihitung Sebelah Jari

Penyair Aceh Yang Bersanding Tingkat Nasional Bisa Dihitung Sebelah Jari

Kamis, 29 April 2021 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bertepatan dengan Hari Puisi Nasional,Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP USK, Herman RN menyampaikan, Penyair Aceh yang bersanding di tingkat nasional masih sangat minim bahkan bisa dihitung sebelah jari.

Herman mengatakan, perkembangan puisi di Indonesia sudah sangat luar biasa, ada berbagai event yang digelar oleh kawan-kawan di luar sana, event itu bisa dikatakan tingkat nasional karena melibatkan orang dari berbagai daerah, kemudian ada berbagai macam pertemuan, katakanlah Festival Sastra Internasional dan pertemuan lainnya serta bermacam lomba seperti cipta puisi, ditambah lagi sejak lahirnya Yayasan Hari Puisi, saya pikir perkembangan puisi di Indonesia sudah sangat luar biasa.

"Bicara soal perkembangan puisi di Aceh saya tidak tau harus memulainya dari mana kalau bicara soal puisi kekinian ya, karena kita tau bahwa memang banyak lahir penyair-penyair Aceh menciptakan puisi dan mengarang puisi, tapi yang benar-benar bisa bersaing di tingkat nasional sangat minim bahkan bisa dihitung sebelah jari," Ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Rabu (28/04/2021).

Ia juga menambahkan, Pemerintah sudah memberikan apresiasi kepada penyair Aceh namun masih kurang, apresiasi yang diberikan kadang hanya karena menimbang ada momen seperti Pekan Kebudayaan Aceh (PKA).

"Pemerintah harus memiliki strategi baru untuk menghargai dan mengapresiasi penyair di Aceh, tidak boleh tebang pilih juga," tegasnya.

Dan ia sangat berharap bagi anak-anak Aceh jangan melupakan bahwa puisi pernah mengambil peran sebagai identitas orang melayu di Aceh bahkan identitas Aceh itu sendiri, hampir semua karya sastra di Aceh itu lahir dengan bahasa-bahasa puisi, ini yang jangan dilupakan oleh anak-anak muda Aceh saat ini.

"Harapan saya jadikanlah moment hari puisi ini untuk melahirkan puisi-puisi yang memang bernilai," pungkasnya

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda