kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Peringati Hari Gizi Nasional, Ahli Gizi Sampaikan Problematika yang Urgen Diselesaikan di Aceh

Peringati Hari Gizi Nasional, Ahli Gizi Sampaikan Problematika yang Urgen Diselesaikan di Aceh

Senin, 25 Januari 2021 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizky
Ahli Gizi sekaligus Akademisi Fakultas Kedokteran USK, dr Iflan Nauval. [For Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Setiap memasuki 25 Januari, Indonesia merayakan Hari Gizi Nasional (HGN). Di tahun 2021 ini, pemerintah merayakan HGN dengan tema 'Remaja Sehat Bebas Anemia.

Ahli gizi sekaligus akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK), dr Iflan Nauval menjelaskan kondisi gizi anak-anak ada dua jenis malnutrisi gizi, pertama malnutrisi akut dan malnutrisi kronis.

"Malnutrisi akut itu seperti gizi buruk yang kurus, kecil, lumayan tinggi, kemudian yang kedua malnutrisi kronis yaitu stunting. Ini yang menjadi fokus kita beberapa tahun belakangan," kata Irflan saat dihubungi Dialeksis.com, Senin (25/1/2021).

Adapun untuk masalah stunting, Irflan menyebutkan kasus stunting sebagai problematika yang sangat urgen diselesaikan di Aceh.

"Stunting ini traffic di Aceh cukup tinggi, apalagi yang angkatan di bawah dua tahun, kalau nggak salah masuk tiga besar nasional, jadi perlu perhatian khusus pada hal-hal penanggulangan stunting," ujarnya.

Ia menjelaskan penyebab stunting bisa disebabkan karena faktor ekonomi, politik, sosio-kultural dan lain-lain.

Selain itu, pola asuh anak juga menjadi salah satu indikasi stunting si anak. Irflan mengatakan, kadang-kadang orangtua lupa memberbaharui cara dan pola asuh anak yang baik.

"Hanya dengan ilmu yang turun temurun, mungkin tidak 100 persen ilmu itu benar. Jadi banyak perkembangan baru yang harus orangtua tau, jadi anak-anak itu cenderung copy paste selera makannya," kata dia.

Sementara itu, kecenderungan memberi makanan anak yang instan-instan, kata dia, juga bisa berpotensi menyebabkan stunting.

"Misalnya pengin yang instan-instan aja yang penting anak makan, jadi nanti beli makanan-makanan yang tinggi energi justeru makanan itu sebenarnya miskin zat gizi yang dibutuhkan umtuk perkembangan anak, seperti makanan kemasan," jelasnya.

Irflan menyampaikan, agenda utama dalam menekan angka stunting ialah dengan memberi pemahaman kepada orangtua. Kemudian meningkatkan pola asuh yang benar serta memberi porsi makanan dengan gizi yang cukup.

Adapun untuk merayakan Hari Gizi Nasional, Irflan mengimbau masyarakat Aceh untuk menjadikan permasalahan gizi sebagai prioritas yang mendasar dan persoalan yang harus diselesaikan bersama.

"Jangan lupa, ini tanggung jawab kita kepada generasi yang akan datang, saat ini pemberharu masa depan adalah anak-anak kita yang sedang berkembang. InsyaAllah kita bisa sama-sama menangulangi gizi buruk dan stunting di Aceh," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda