kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Peringati WRD 2023, Disnak Aceh Gelar Vaksinasi Rabies Gratis

Peringati WRD 2023, Disnak Aceh Gelar Vaksinasi Rabies Gratis

Sabtu, 07 Oktober 2023 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Dinas Peternakan Aceh menggelar vaksinasi rabies gratis, kepada hewan peliharaan masyarakat. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati World Rabies Day 2023, Sabtu (7/10/2023). [Foto: Humas Aceh]


Pendekatan One Health juga dapat menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan, misalnya penyakit zoonosis (penyakit bersumber dari hewan, misalnya rabies). Namun kesadaran masyarakat terhadap penyakit menular ini masih rendah.

Oleh karena itu, perlu dilaksanakan dengan 3 prinsip yaitu komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara kesehatan manusia, hewan, lingkungan dan sektor lainnya, terutama dalam hal deteksi dini, melakukan penelitian yang akurat, respons yang efektif dari sebuah peristiwa yang mengancam kesehatan di seluruh dunia.

Hingga saat ini, Aceh belum bebas dari Rabies. Pada tahun 2022 tercatat kasus Gigitan Hewan Penular rabies (GHPR) di Aceh sebanyak 789 kasus. Periode bulan Januari hingga Mei 2023 terdapat GHPR sebanyak 282 kasus di Aceh. Kasus GHPR ini terus terjadi di Aceh dan juga telah terbukti secara klinis serta anjing yang positif rabies secara uji laboratorium di Aceh.

Salah satu upaya memberi semangat dan motivasi untuk mewujudkan dunia bebas rabies pada tahun 2030 adalah peringatan WRD yang diperingati setiap tanggal 28 September. Peringatan Hari Rabies Sedunia di Aceh ini diharapkan menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua pihak untuk semakin bersemangat dalam pencegahan dan penanggulangan Rabies dan menjadi bagian kegiatan Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) yang efektif.

Tingginya kasus gigitan hewan penular rabies pada anak-anak menjadi tantangan serius bagi kita semua. Kita semua turut bertanggung jawab dalam penyampaian informasi yang benar dan tepat terkait rabies. Satu tekad bersama berantas rabies. Terutama, di masa globalisasi tingginya arus internet dan teknologi, informasi dapat dengan cepat dan mudah tersebar ke seluruh wilayah Baik itu informasi yang benar atau yang salah.

“Semua sektor, termasuk masyarakat mempunyai satu tujuan dan One Health juga mempunyai tujuan yang sama yaitu terbebas dari rabies,” kata Zalsufran.

Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian rabies perlu terus dilakukan, masyarakat dapat dilibatkan dalam pelaporan jika terjadi kasus gigitan hewan penular rabies di lingkungannya, penyebarluasan informasi di tengah masyarakat dan sekaligus dapat melakukan tindakan pertolongan pertama, berupa cuci luka kasus gigitan hewan penular rabies sehingga dapat mengurangi risiko kematian akibat Rabies.

“Jika hal ini dapat berjalan baik, maka target eliminasi rabies di Indonesia pada tahun 2030 dapat dicapai. Sekali lagi, apresiasi keterlibatan semua pihak yang telah dan terus mendukung upaya penanganan rabies di Aceh. Semoga langkah dan upaya kita semua senantiasa mendapat ridha dan rahmat dari Allah,” pungkas Zalsufran.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan USK Teuku Reza Ferasyi, dalam sambutannya menegaskan dukungan institusinya terhadap berbagai program pemerintah terutama terkait kesehatan hewan.

“Kami sangat mendukung dan siap berkontribusi untuk kegiatan seperti ini, karena One Health adalah semangat kebersamaan dan koordinasi lintas sektor. Untuk itu, kami siap bekerja sama dan mendukung kegiatan seperti ini. Selamat atas terselenggaranya kegiatan ini, Insya Allah sukses,” kata Reza.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Aceh Nurdiansyah Alasta. Kegiatan hari ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Ilyas, perwakilan unsur Forkopimda Aceh serta sejumlah pejabat lainnya.

Pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas Peternakan Aceh bersama Drh Ruhaty, selaku Kepala Bidang Kesehatan Veteriner Disnak Aceh, menerima Sertifikat dari Global Alliance for Rabies Control. Penghargaan ini diberikan atas upaya dan keseriusan Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan Aceh dalam upaya penanganan rabies di Bumi Serambi Mekah.[HA]

Halaman: 1 2
Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda