kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Perpusnas Gelontorkan Rp106,4 Miliar untuk Perpustakaan Aceh

Perpusnas Gelontorkan Rp106,4 Miliar untuk Perpustakaan Aceh

Sabtu, 13 Juli 2024 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Taufiq A. Gani dari Perpusnas menyerahkan DAK 2024 senilai Rp22,2 miliar kepada Edi Yandra, Kepala Dinas Perpustakaan Aceh. Foto: Humas Dinas Arpus Aceh.


DIALEKSIS.COM | Aceh - Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) mengalokasikan dana sebesar Rp106,4 miliar untuk pengembangan layanan perpustakaan di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Aceh selama periode 2019-2024. Dana ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Sub Bidang Perpustakaan.

Dr. Taufiq A. Gani, M.Eng.Sc, Kepala Pusat Data Informasi Perpusnas, menyerahkan secara simbolis DAK 2024 senilai Rp22,2 miliar kepada Dr. Edi Yandra, S.STP, MSP, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh. Penyerahan ini berlangsung saat kunjungan kerja Komisi X DPR RI yang dipimpin oleh Ibu Illiza, legislator asal DAPIL I Aceh.

Acara tersebut dihadiri oleh Dr. H. Iskandar AP, S.Sos., M.Si, Asisten Administrasi Umum di Sekretariat Daerah Aceh yang mewakili Pj. Gubernur Aceh. Dalam sambutannya, Bapak Iskandar menyampaikan terima kasih kepada Komisi X DPR dan instansi mitranya atas kerja sama yang telah terjalin dengan berbagai pihak di Aceh.

Ibu Illiza berharap agar dalam pertemuan ini dapat dibahas seluruh permasalahan di sektor pembangunan yang terkait dengan bidang Komisi X DPR RI di Aceh, guna mencari solusi di masa mendatang.

Kemajuan Perpustakaan Aceh dan Harapan ke Depan

Bapak Edi Yandra melaporkan perkembangan positif layanan perpustakaan di Aceh. "Alhamdulillah, Gedung Layanan Perpustakaan Aceh di Lamnyong kini telah beroperasi. Setiap harinya, perpustakaan ini dikunjungi sekitar seribu orang. Layanan juga telah dibuka setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu," ujarnya.

Meski demikian, Edi berharap Komisi X DPR RI dan Perpusnas dapat terus mendukung pembangunan baru, perluasan, dan rehabilitasi gedung layanan perpustakaan di kabupaten/kota di Aceh. Ia menjelaskan bahwa banyak daerah di Aceh masih menghadapi kendala anggaran dalam penyelenggaraan layanan perpustakaan dan gerakan literasi.

Stimulan untuk Perpustakaan Aceh

Menanggapi kebutuhan tersebut, Bapak Taufiq menegaskan bahwa bantuan Perpusnas untuk Aceh merupakan stimulan untuk mendorong pihak-pihak terkait di Aceh agar lebih berkomitmen dan memanfaatkan sumber daya lokal dalam pengembangan perpustakaan dan gerakan literasi.

"Inovasi dan kreativitas sumber daya lokal akan menjadi kunci keberlanjutan pembangunan perpustakaan ini. Perpusnas sebagai instansi pusat akan terus mendukung keberlangsungan dan pemerataan pembangunan layanan perpustakaan di Aceh dan seluruh Indonesia," tambahnya.

Taufiq menjelaskan bahwa DAK Fisik tahun 2024 akan digunakan untuk pembangunan baru dan rehabilitasi gedung perpustakaan di Kabupaten Pidie Jaya, Bireun, dan Aceh Barat. Selain itu, dana juga akan dialokasikan untuk pengadaan perabotan, peralatan TIK, dan koleksi buku di beberapa kabupaten/kota lainnya.

Ia menekankan pentingnya penyelenggaraan kegiatan literasi oleh pengelola perpustakaan dan pegiat literasi di daerah untuk merangsang masyarakat memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang telah dikembangkan.

Rencana Pengembangan Berkelanjutan

Pada tahun 2024, Perpusnas juga akan menyalurkan bantuan berupa bahan bacaan berkualitas dan rak untuk 493 perpustakaan desa yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh. Perpusnas telah melatih pendamping lokal untuk mengoptimalkan pemanfaatan buku-buku tersebut, dengan harapan munculnya kegiatan-kegiatan kreatif yang meningkatkan minat baca di setiap daerah penerima bantuan.

Lebih lanjut, Perpusnas menargetkan pada tahun 2025, sebanyak 16 kabupaten/kota di Aceh akan menerima DAK Nonfisik. Dana ini akan digunakan untuk menyelenggarakan berbagai workshop dan pelatihan, seperti bercerita, review dan penulisan buku, serta pendataan naskah langka.

Di akhir pertemuan, Taufiq menyatakan optimismenya bahwa dengan bantuan serta kerja sama Perpusnas, Komisi X DPR, jajaran pemerintah, dan pegiat literasi di daerah, Aceh dapat terus meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM). Upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya Indonesia Emas Tahun 2024.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda