kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Persentase Pertumbuhan Ekonomi Aceh Triwulan II Tahun 2022

Persentase Pertumbuhan Ekonomi Aceh Triwulan II Tahun 2022

Sabtu, 13 Agustus 2022 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Gambar ilustrasi. [Foto: Suara]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mengeluarkan rilis terbaru mengenai perkembangan ekonomi daerah Aceh untuk triwulan ke II. 

Adapun dari data BPS Aceh, dikabarkan bahwa ekonomi Aceh Triwulan ke II tahun 2022 (y-on-y) dengan migas tumbuh 4,36 persen, tanpa migas tumbuh 2,48 persen.

Perekonomian Aceh Triwulan II 2022 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp51,79 triliun dengan migas dan tanpa migas adalah sebesar Rp48,21 triliun.

Sementara itu PDRB atas harga konstan dengan migas adalah sebesar Rp34,54 triliun dan tanpa migas adalah sebesar Rp32,84 triliun.

Kemudian, ekonomi Aceh dengan migas triwulan II-2022 terhadap triwulan II-2021 tumbuh sebesar 4,36 persen (y-on-y). Sementara pertumbuhan y-on-y triwulan II-2022 tanpa migas adalah sebesar 2,48 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 48,90 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen impor luar negeri sebesar 93,73 persen.

Di samping itu, ekonomi Aceh dengan migas triwulan II-2022 bila dibandingkan triwulan I-2022 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 4,27 persen. Sementara q-to-q tanpa migas juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,22 persen.

Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 18,96 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen impor luar negeri sebesar 107,66 persen.

Ekonomi Aceh semester I-2022 terhadap semester I-2021 (c-to-c) tumbuh sebesar 3,81 persen dengan migas, sementara tanpa migas tumbuh sebesar 2,44 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 40,11 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen impor luar negeri sebesar 109,45 persen.(Akh)

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda