kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pertumbuhan Ekonomi Aceh Triwulan III 2022

Pertumbuhan Ekonomi Aceh Triwulan III 2022

Jum`at, 18 November 2022 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Gambar ilustrasi pertumbuhan ekonomi. [Foto: Shutterstock.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Ekonomi Aceh Triwulan III-2022 dengan migas tumbuh 2,13 persen, tanpa migas tumbuh 2,72 persen (Y-on-Y). 

Ekonomi Aceh Triwulan III-2022 dengan migas tumbuh 1,72 persen, tanpa migas tumbuh 1,78 persen (Q-to-Q).

Ekonomi Aceh Triwulan III-2022 dengan migas tumbuh 3,23 persen, tanpa migas tumbuh 2,54 persen (C-to-C).

Perekonomian Aceh Triwulan III 2022 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp53,44 triliun dengan migas dan tanpa migas adalah sebesar Rp49,82 triliun. Sementara itu PDRB atas harga konstan dengan migas adalah sebesar Rp35,14 triliun dan tanpa migas adalah sebesar Rp33,42 triliun.

Ekonomi Aceh dengan migas triwulan III-2022 terhadap triwulan II-2022 (q-to-q) tumbuh sebesar 1,72 persen. Sementara pertumbuhan q-to-q triwulan III-2022 tanpa migas adalah sebesar 1,78 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 18,54 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen ekspor barang dan jasa luar negeri yaitu sebesar 3,99 persen.

Ekonomi Aceh dengan migas triwulan III-2022 bila dibandingkan triwulan III-2021 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 2,13 persen. Sementara y-on-y tanpa migas mengalami pertumbuhan sebesar 2,72 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan dan minum sebesar 51,08 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen ekspor barang dan jasa luar negeri, yaitu mencapai 60,41 persen.

Ekonomi Aceh triwulan I s.d III-2022 terhadap triwulan I s.d III-2021 (c-to-c) tumbuh sebesar 3,23 persen dengan migas, sementara tanpa migas tumbuh sebesar 2,54 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan dan minum sebesar 43,76 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen komponen impor barang dan jasa luar negeri sebesar 88,42 persen.(Akh)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda